jpnn.com, AMBON - Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) I yang digelar untuk umat Katolik seluruh Indonesia resmi dibuka di Lapangan Merdeka, Kota Ambon, Maluku, Sabtu malam (27/10).
Pesparani ini dibuka langsung oleh Menteri ESDM Ignatius Jonan yang diutus langsung Presiden Joko Widodo yang berhalangan hadir. Menteri Jonan didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
BACA JUGA: Ambon Manise, Saksi Toleransi Agama di Indonesia
Foto: dokumen humas LP3KN
BACA JUGA: Maluku Expo, Persatukan Keragaman Budaya dari 34 Provinsi
Hadir juga di acara itu Gubernur Maluku Gubernur Maluku Said Assagaff, Wagub Zeth Sahuburua, Ketua KWI Mgr Ignatius Suharyo, Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi, serta para uskup dan kepala daerah perwakilan beberapa provinsi di Indonesia.
Acara pembukaan ini semarak dan megah dengan berbagai pertunjukan orchestra diiringi suara merdu para penyanyi asal Ambon, drama kolosal, pertunjukan budaya dan perkenalan ribuan kontingen Pesparani perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia.
BACA JUGA: MUI Minta Jokowi Saksikan Kerukunan Agama Lewat Pesparani
Paduan suara massal berjumlah 250 orang dengan pengiring Maluku Bamboowind Orchestra mengiringi beberapa penyanyi solo. Warga dan umat yang menonton pun tanpa dikomando menyalakan flash handphone mereka dan mengayunkan tangan untuk nyanyi bersama orchestra dan penyanyi-penyanyi tersebut.
Syahdu dan megah. Itulah kesan yang tampak di malam pembukaan Pesparani I.
Tak hanya itu, sekitar 12 ribu penonton pembukaan Pesparani itu juga dibius dengan suara merdu dari Soprano Internasional Italia Fabriana Rosii yang diundang langsung untuk datang ke Ambon untuk membawakan lagu Ave Maria.
Penampilan menawan Fabriana juga ciamik dengan gerakan lincah penari latar grup ballet berpakaian serba putih.
Kemeriahan Pesparani juga didukung pementasan Opera Kolosal berjudul “ Persaudaraan Sejati” yang dibawakan sekitar 150 penari.
Perarakan perkenalan kontingen Pesparani seluruh Indonesia. Salah satunya dari Aceh. Foto: Natalia/JPNN
Menteri Jonan yang hadir juga membawakan pesan khusus dari Presiden Joko Widodo.
“Pesan dari Pak Presiden, kebinekaan adalah kekayaan besar yang dimiliki bangsa ini. Kebinekaan yang dibentuk oleh tokoh-tokoh pendiri bangsa dari Sabang sampai Merauke harus bisa dipertahankan,” tutur mantan Menhub tersebut.
Selanjutnya Jokowi melalui Jonan juga berpesan agar seluruh anak bangsa bisa melestarikan dan merawat kebinekaan untuk menjaga kedamaian dalam. negeri.
“Pesan kedua, kita perlu menjaga dan melestarikan kebhinekaan ini dengan persatuan, kerukunan dan persaudaraan. Indonesia adalah negara yang sangat besar, tanpa persatuan dan tanpa kerukunan, maka membangun Indonesia akan kerukunan dan persatuan tidak mungkin. Oleh karena itu, kita semua berharap agar tetap menjaga persatuan dan kerukunan dan persaudaraan di dalam kebinekaan,” sambungnya.
Sementara itu Gubernur Maluku Said Assagaff mengatakan pesan damai Indonesia disebarkan melalui kegiatan Pesparani di Kota Ambon. Dia berharap suka cita dan kebersamaan yang tercipta lewat kegiatan Pesparani di Ambon juga bisa terwujud di provinsi lainnya.
"Kami di sini juga berusaha menumbuhkan rumah persaudaraan sejati di setiap daerah untuk menumbuhkan rasa cinta agama, hidup orang basodara dengan lima pusat gedung agama, untuk lima agama sebagai pusat membangun mental spiritual. Kiranya cukup menggambarkan semangat ini sejalan membangun Maluku, aman dan damai. Karena itu kami bangga dengan pelaksanaan perhelatan Pesparani yang sangat mulia ini," kata Assagaff.
Senada dengan, Wagub Zeth yang menjadi Ketua Panitia yang bekerja sama dengan LP3KN lembaga penyelenggara Pesparani mengatakan kegiatan ini menunjukkan cara beragama orang Maluku dalam panggilan persaudaraan sejati.
"Komitmen kami untuk menjadikan Pesparani sebagai bukti kemampuan kita dalam menata kemajemukan agama di Indonesia," tutur Zeth.
Dalam acara itu dilakukan penyerahan Piala Bergilir Presiden yang akan diraih oleh kontingen yang terpilih menjadi pemenang di kegiatan Pesparani nanti dari Ketua LP3KN Adrianus Meliala pada Wagub Zeth.
Presiden Jokowi yang tidak hadir juga sempat memberikan testimoni dalam bentuk video berdurasi 18 detik yang ditayangkan di layar panggung Pesparani.
"Kita berharap ajang pesta lagu-lagu rohani ini dapat menjadikan umat Katolik lebih mampu memuliakan Tuhan dan lebih mampu menyatukan bangsa Indonesia dalam persaudaraan sejati," kata Jokowi.
Testimoni Presiden Jokowi untuk umat Katolik di Pesparani. Foto: Natalia/JPNN
Di kesempatan yang sama Uskup Suharyo juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan terutama Pemprov Maluku yang mendukung penuh terlaksananya acara Pesparani I.
Dia mengatakan, umat Katolik Indonesia sudah lama menantikan momen Pesparani agar bisa dilaksanakan secara nasional. Akhirnya, impian umat Katolik itu bisa terwujud di Kota Ambon.
"Selain sebagai peristiwa gerejani, saya yakin Pesparani pertama ini adalah peristiwa kebangsaan. Namanya bukan kejuaraan paduan suara Katolik melainkan pesta paduan suara gerejani. Kita ingin bersyukur pada Tuhan atas karya agung dalam sejarah gereja Katolik di Indonesia. Kita juga ingin merayakan karya agung Tuhan dalam sejarah bangsa kita," tutur Uskup Suharyo.
Malam Pesparani ini berakhir pada pukul 23:00 waktu setempat. Masyarakat puas menikmati rangkaian dan semarak acara yang digelar panitia bersama LP3KN. Acara ini berlangsung aman, damai dan tertib. Seluruh perhatian warga Kota Ambon seutuhnya pada acara Pesparani ini. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 8.000 Umat Katolik Tunggu Pak Jokowi di Kota Ambon
Redaktur & Reporter : Natalia