Merampok di Malaysia Berakhir di Jakarta

Selasa, 25 Maret 2014 – 19:03 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Jajaran Subdit Resmob Polda Metro Jaya menangkap dua dari sejumlah komplotan pelaku pencurian dengan kekerasan yang kerap beraksi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Bahkan salah satu tersangka yang merupakan Ketua Komplotan Mohammad Evendi alis Heri, 40 tewas ditembak di dada kiri karena melawan petugas.

BACA JUGA: Saling Tembak di Dalam Mobil, Dada Perampok Jebol

Sedangkan satu lainnya, Muhamad Tony alias Roni, 28, berhasil dijebloskan ke sel tahanan. Sedangkan tiga anak buah Heri lainnya, Aji Latief, Rian usia diperkirakan sekitar 35 tahun dan John usia sekira 28 tahun masuk dalam Daftar Pencarian Orang. Kawanan ini diketahui pula merupakan "pemain" lama yang kerap beraksi di Malaysia maupun Batam, Kepulauan Riau.

Kepala Subdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Adex Yudiswan menjelaskan, kelompok ini berpura-pura seolah-olah menjadi Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Delapan orang kemudian berangkat ke Malaysia. Namun, ketika beraksi di negeri jiran, tiga di antara mereka ditembak mati di Malaysia. Setelah itu, pelaku lain yang berhasil lolos melarikan diri ke Batam, Kepri.

BACA JUGA: WN Korea Diduga Dipenggal karena Hutang

"Di Malaysia, mereka sengaja datang untuk melakukan upaya perampokan. Mereka berkedok sebagai TKI, Ketua Kelompoknya ME," katanya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/3).

Setelah dihajar di negeri jiran, mereka kabur dan beraksi di Batam. Kemudian, beralih "main" di Jakarta dan Jabar.

BACA JUGA: Mayat Tanpa Kepala di Cianjur Ternyata Orang Korea

Tercatat, empat tempat yakni Bogor, Cibubur, Depok dan Cipayung, menjadi sasaran perampokan mereka.

Modusnya mereka mendatangi rumah orang kaya yang hampir semuanya merupakan Warga Negara Asing.

"Mereka masuk ke rumah. Jika melawan, mereka ikat. Bahkan ada di salah satu TKP tuan rumahnya dibacok kemudian dimasukkan ke salah satu ruangan dan hartanya diambil," beber Adex.

Menurutnya, mereka ini merupakan kelompok gabungan Lampung dan Sumbawa. Adex menambahkan, komplotan pimpinan ME ini sudah beraksi kurang lebih tiga tahun.

Khusus wilayah Jabodetabek, diketahui mulai 2014. Sedangkan di Batam setahun sebelumnya atau 2013. "Untuk di Malasyia sebelumnya lagi atau kurang lebih tiga tahun," papar Adex.

Nah, yang ditangkap dan ditahan saat ini merupakan joki asal Lampung. "Dia ini khusus beroperasi di wilayah Jakarta," ungkap Adex. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hampir Lunas, Motor Kreditan Hilang di Kos-Kosan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler