Merampok Pejabat karena Sakit Hati

Selasa, 15 Juli 2014 – 05:11 WIB

jpnn.com - SIMALUNGUN - Satu lagi pelaku perampokan rumah milik Kabid Formasi BKD Pemkab Simalungun Daniel Silalahi, 9 Juni lalu, berhasil diringkus. Pelaku mengaku melakukan perampokan karena diajak Doni, yang diringkus sebelumnya, untuk melampiaskan sakit hati.

Pelaku bernama Abdi Zainul Abidin Harahap (29) ini diringkus personel Polsek Bangun atas pengaduan Andre Lubis (21), warga Jalan Pantoan, Kelurahan Pahlawan, Siantar Timur, yang juga menjadi korban perampokan Zainul bersama rekannya pada 7 Mei lalu.

BACA JUGA: Perampok Beraksi Jelang Sahur, Gasak Rp 15 Juta

Kepada Metro Siantar (Grup JPNN), Zainul mengaku bahwa awalnya dia tak berniat melakukan perampokan rumah milik Daniel di Jalan Besar Siantar-Parapat, Kelurahan Tong Marimbun, Siantar Marimbun.

Pada perampokan tersebut, pelaku yang merupakan warga Jalan Kedondong, Nagori Lestari Indah, Kecamatan Siantar, mengaku hanya bertugas di mobil, menunggu teman-temannya yang sedang beraksi di dalam rumah Daniel.

BACA JUGA: Ciuman di Depan Masjid, 3 WNA Dikeroyok Warga

Dia menerangkan, malam sebelum perampokan, Doni, salah seorang pelaku yang sudah diamankan, menemuinya di sekitaran Perumnas Batu VI, Kecamatan Siantar. Selanjutnya, Doni bersama SB, Ince dan dirinya merencanakan melakukan perampokan rumah Daniel karena dilatarbelakangi sakit hati Doni saat bekerja di rumah Daniel.

“Dia sakit hati sama tokenya dulu, terus mengajak kami merampok rumahnya. Karena aku menganggur, aku mau saja dan aku diminta hanya menyetir mobil,” ucapnya.

BACA JUGA: Anak Usia Belasan jadi Pentolan Perampok Berpedang

Setelah rencana matang, sekira pukul 09.00 WIB, ia bersama rekan lainnya memantau keadaan sekitar rumah Daniel. Melihat situasi aman, tiga temannya turun dari mobil dan ia menunggu di dalam mobil.

“Aku menunggu saja di dalam mobil. Kalau mereka datang, aku langsung tancap gas,” ucapnya.

Ia menjelaskan, semula rencana yang mereka rancang tidak ada melakukan aksi penyekapan maupun pemukulan terhadap korban. Namun, diduga karena Doni sakit hati kepada Daniel, ia nekat melakukan penyiksaan dan menjarah seluruh isi rumah Daniel.

“Enggak ada penyekapan ataupun pemukulan. Aku tau setelah orang itu cerita pas sampai di rumah,” ucap pria yang sering mangkal di Pasar Horas tersebut.

Pria lajang tersebut mengatakan, setelah Doni dan Ince tertangkap, ia berniat menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Namun, ia masih ragu dan lebih memilih bertahan di rumah.

Pada perampokan yang dilakukan di rumah Daniel, ia mengaku mendapatkan bagian paling sedikit dibandingkan rekannya. Ia mengaku hanya mendapatkan barang berharga yang tertinggal di dalam mobil, yakni i-Pad dan softgun milik Daniel.

“Aku cuma dapat i-Pad dan itu kujual Rp2 juta dan senjatanya tetap kusimpan di rumah karena aku nggak berani membawanya ke mana-mana,” terang pria yang tubuhnya dipenuhi tato tersebut.

Ia mengaku kesal terhadap Ince karena pernyataan Ince kepada pihak kepolisian bahwa ia yang paling banyak mendapatkan bagian dan Ince juga mengatakan bahwa selama ini ia sering melakukan aksi pencurian.

“Dibilangnya aku membongkar rumah orang, padahal aku nggak ada mencuri di rumah orang. Makanya aku geram kali sama Ince itu, Bang,” kesalnya.

Sementara, Andre, korban perampokan berikutnya saat ditemui di Polsek Bangun mengatakan, malam sebelum perampokan, sekira pukul 22.00 WIB, ia baru dari rumah temannya.

Namun, saat berada di Simpang Siboro, Nagori Sitalasari, Kecamatan Siantar, tepatnya di depan Pos Polisi Perumnas Batu IV, pelaku bersama rekannya AS, menghambat laju sepedamotornya. Ia berhenti karena Zainul membawa sebatang bambu sepanjang sekitar 1,5 meter.

“Dia bawa bambu, makanya aku takut dan berhenti,” ucapnya.

Selanjutnya, AS mengambil sepedamotornya dan ia diminta duduk di tengah diapit AS dan Zainul. Kemudian, mereka melaju ke arah pekarangan sekolah dasar tidak jauh dari lokasi semula dia dihambat. Di sana, ia diminta menyerahkan seluruh barang berharganya.

“Aku disuruh mengasih dompetku, terus Hp BlackBerryku,” ucapnya.

Karena korban sempat melawan dan bersikeras tidak ingin menyerahkan barang berharganya, AS langsung mendaratkan pukulan ke dada korban, begitu juga dengan Zainul, memukulkan batang bambu yang ia pegang ke lengan korban.

“Kemarin sampai biru-biru lenganku karena aku coba melindungi dada dan wajahku dengan tanganku,” terangnya.

Setelah pelaku mengambil seluruh barang berharga miliknya, pelaku langsung meninggalkan korban.

“Aku kenal sama keduanya, tapi cuma kenal wajah mereka berdua dan kebetulan aku memang sering main ke kampung orang itu,” terang pria yang bekerja di salah satu mini market tersebut.

Sementara, Zainul mengaku saat itu ia sedang butuh dana membeli rokok sehingga ia nekat melakukan hal tersebut. Ia mengaku, hal tersebut ia lakukan setelah ia dipengaruhi minuman keras.

“Habis minum tuak aku, makanya aku melakukan itu,” ucapnya.

Pria yang pernah berprofesi sebagai supir angkot tersebut mengaku hanya dua kali melakukan perampokan, yakni terhadap Andre Lubis dan di kediaman Daniel Silalahi. “Baru dua kali aku merampok, Bang,” ucap pria yang merupakan residivis kasus pencopetan tersebut.

Terpisah, Kapolsek Bangun AKP Bonggas Simarmata mengatakan, pihaknya melakukan penangkapan Zainul berdasarkan laporan korban Andre Lubis yang menjadi korban pencurian dengan tindak kekerasan.

“Pelaku kita amankan dari rumahnya sekira pukul 13.00 WIB. Dari rumah tersangka kita juga amankan senjata jenis softgun,” tegasnya.

Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku yang diduga terlibat dengan tindakan kejahatan lainnya, selain aksi perampokan yang terjadi di Kota Pematangsiantar.

“Kita masih periksa pelakunya dan memang dia (Zainul) merupakan salah seorang pelaku perampokan di salah satu rumah di Kota Siantar dan kita sudah koordinasi dengan Polresta Siantar,” terangnya.

Pantauan METRO, sekira pukul 16.30 WIB, Kanit Reskrim Polres Siantar Ipda Yuken Saragih bersama personel lainnya tiba di Polsek Bangun untuk mengecek Zainul yang merupakan target mereka. Setelah tiba, mereka langsung melakukan pemeriksaan terhadap Zainul di ruang periksa Polsek Bangun.

Ipda Yuken Saragih mengatakan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap salah seorang pelaku lainnya dan dua pelaku lainnya sudah diamankan.

“Doni dan Ince sudah kita amankan. Sementara Zainul diamankan Polsek Bangun. Jadi kita akan melakukan pemeriksaan pelaku di sini. Dan, seorang pelaku lainnya masih kita selidiki keberadaanya,” tegasnya. (lud/ara)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Berbuka, Sepasang Kekasih Ngeseks


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler