Merapi Batuk, Semburkan Abu 1.500 Meter

Selasa, 11 Maret 2014 – 04:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Puncak Gunung Merapi di Perbatasan Jateng dan DIY kemarin pagi mendadak mengeluarkan Asap tebal disertai abu vulkanis.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan kepulan asap yang muncul selama beberapa menit itu merupakan gejala normal.

BACA JUGA: KPK Ingatkan Implikasi Anak Atut Tolak Bersaksi

Kepala PVMBG Hendrasto menjelaskan, kepulan asap tercatat muncul pukul 07.10. "Tingginya sekitar 1.500 meter," ujarnya saat dikonfirmasi kemarin. kepulan asap tersebut mengarah ke timur. Menurut dia, hal itu merupakan gejala umum pada gunung berapi yang disebut sebagai letusan freatik.

Pemicunya adalah pertemuan antara air dari luar, biasanya hujan, dengan panas di perut gunung. Akibatnya, terjadi desakan untuk mengeluarkan uap panas.

BACA JUGA: Komisi II DPR Desak Gelar Tes CPNS Ulang

Biasanya, dalam letusan freatik, debu vulkanis juga akan ikut terlontar. Debu vulkanis itulah yang harus diwaspadai masyarakat sekitar gunung berapi.

Selebihnya, letusan tersebut bukan gejala letusan yang lebih besar seperti tahun 2010. "Pada 2010, setelah bencana, beberapa kali terjadi letusan freatik namun tidak berpengaruh apapun," tuturnya. Letusan freatik memang bersifat mendadak, namun setelah itu langsung hilang.

BACA JUGA: Irman Gusman: Demokrat Paling Tegas Tindak Koruptor

Hendrasto memastikan, tidak ada perubahan signifikan dari aktivitas Merapipascaletusan kemarin pagi. "Statusnya pun hingga saat ini masih normal (level I)," tambahnya. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi letusan besar. Jika akan terjadi letusan, pasti didahului dengan tremor terus menerus. (byu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Minta Maaf Absen Konvensi di Ambon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler