Merasa Dianaktirikan, Warga Ingin Gabung ke Filipina, NKRI Terancam?

Rabu, 02 Desember 2015 – 07:31 WIB
Camat Loloda Kepulauan (Lokep), Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Budiman Modim. FOTO: Malut Pos/JPNN.com

jpnn.com - TOBELO – Kecamatan Loloda Kepulauan (Lokep) di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara merasa kurang mendapatkan perhatian pemerintah setempat. Ini terutama menyangkut distribusi pembangunan infrasruktur dan lainnya. Merasa dianaktirikan, maka sebagian masyarakat menyuarakan memilih ingin bergabung ke Filipina.

Pilihan ini cukup beralasan. Seperti disampaikan Camat Lokep Budiman Modim, selama ini masyarakat Lokep selalu termajinalkan. Jalur perhubungan laut misalnya belum juga tuntas.

BACA JUGA: Anggota MKD: Jangan Berpikir Golkar Bela Setya Novanto

Belum lagi setiap Pemilu, Lokep dianggap daerah rawan kecurangan.

“Lokep ini daerah tertinggal,  tapi soal pemilu tetap tak ada masalah. “Lokep selalu tertinggal, setiap Pemilu selalu disoroti. Seharusnya adalah Lokep diperhatikan karena selama ini selalu tertinggal,” jelas Budiman seperti dilansir Harian Malut Pos (Grup JPNN.com), Rabu (2/12).

BACA JUGA: Kronologis Pilot dan Co-pilot AirAsia QZ8501 yang Sempat Berganti Kemudi, Lalu...

Sementara anggota DPRD Halut Dapil Galela Loloda (Galda) Yubelina Simange menyatakan tidak sependapat. Dia menjelaskan, Lokep adalah salah satu penentu percepatan pemekaran DOB Galela. Jika Galda dimekarkan menjadi kabupaten Lokep menjadi prioritas perhubungan laut maupun infrasruktur pembangunan, jalan serta listrik.

“Kami berharap Galda segera dimekarkan sehingga kecamatan yang tertinggal seperti Loloda Utara dan Loloda Kepulauan menjadi prioritas pembangunan nantinya,” jelas poltisi Demokrat itu.(sam/ici/fri/jpnn)

BACA JUGA: TB Hasanudin: Nalar Saya Sulit Memaknai Pernyataan Ini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ah, Sedikit Banget Jumlah Desa Masuk Kategori Maju


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler