"Saya kan jadi tersangka, saya mengatakan terima atau enggak terima, siap atau enggak siap itu enggak ada artinya lagi. Yang penting adalah bukti-bukti. Nanti pengadilan bisa membuktikan, dipanggil saksi-saksi, dan diselidiki bukti-bukti. Saya harap bisa terungkap fakta, realita yang terjadi di lapangan," kata Hartati di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (8/11).
Menjelang diadili, Hartati justru mohon doa dari publik agar ia bisa kembali hidup normal, berkarya dan melaksanakan tugas untuk kepentingan orang banyak. Ia mengaku berharap banyak pada pengadilan agar memberikan keadilan.
Menurut mantan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu, kasus yang menjeratnya bukanlah kasus suap melainkan pemerasan. Karenanya Hartati menegaskan bahwa dirinya hanya korban.
"Ini suap atau pemerasan? Dengan segala bukti di lapangan tentang adanya tekanan fisik, psikologi yang membuat swasta, investor, pengusaha menjadi sangat susah, sangat menderita. Setelah berikan konstribusi yang tidak sedikit untuk masyarakat dan daerah terpencil itu, mengapa dikriminalisasikan seperti ini?" kata Hartati.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Kepala Daerah Protes Kewenangannya Dipreteli
Redaktur : Tim Redaksi