Merdeka Belajar 11: Mas Nadiem Ingin Lulusan Vokasi Langsung Kerja dan Dapat Upah Layak

Rabu, 26 Mei 2021 – 05:30 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Merdeka Belajar episode ke-11 'Kampus Merdeka Vokasi'.

Adapun dua fokus utama dalam program Kampus Merdeka Vokasi adalah Dana Kompetitif Kampus Vokasi (Competitive Fund Vokasi) dan Dana Padanan Kampus Vokasi (Matching Fund Vokasi).

BACA JUGA: Mas Nadiem Meluncurkan Program KIHAJAR 2021, Begini Penjelasannya

Menurut Nadiem, visi Kampus Merdeka Vokasi adalah terintegrasinya pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja demi menghasilkan lulusan yang lebih kompeten, produktif, dan kompetitif.

“Visi kami untuk vokasi sebenarnya sangat sederhana, yaitu untuk memastikan integrasi antara pendidikan tinggi vokasi dan dunia kerja itu makin erat," kata Nadiem Makarim saat peluncuran secara daring, Selasa (25/5).

BACA JUGA: Nadiem Pamer Terobosan Merdeka Belajar, Jokowi: Bagus, Mas Menteri

Dia menjelaskan pemerintah ingin lulusan vokasi langsung bekerja dan mendapatkan upah yang layak.

Fokus pertama Kampus Merdeka Vokasi adalah penawaran dana kompetitif untuk pembukaan program SMK-D2 Jalur Cepat.

BACA JUGA: Inilah Manfaat Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka

Program ini berbasis kerja sama antara SMK, dan kampus vokasi, dengan dunia kerja, untuk meningkatkan kualifikasi SDM yang terampil dan unggul dalam waktu yang lebih singkat.

“Lebih hemat masa studi, hemat biaya juga. Jadi, efisiensi ini yang kami ingin tekankan,” kata Nadiem.

Dana kompetitif (competitive fund) Kampus Vokasi juga dapat digunakan untuk program peningkatan program studi (prodi) D3 menjadi Sarjana Terapan (D4).

Untuk dana padanan (matching fund) Kampus Vokasi, lanjut Nadiem, bisa digunakan untuk tiga hal, yaitu pengembangan Pusat Unggulan Teknologi (PUT), hilirisasi produk riset terapan, dan startup kampus vokasi yang dibangun bersama dunia kerja.

“Pusat Unggulan Teknologi akan membantu memecahkan permasalahan di dunia kerja seperti mengembangkan inovasi teknologi dan mengembangkan produk maupun jasa di dunia kerja,” terang Nadiem.

Mendikbudristek menyerukan kampus vokasi untuk segera mencari SMK dan dunia kerja untuk menjadi mitra. Segera ajukan usulan pendirian program SMK - D2 Jalur Cepat dan peningkatan D3 menjadi Sarjana Terapan (D4) melalui tautan ppptv-ptn.kemdikbud.go.id.

"Ajukan gagasan riset terapan Anda di kedaireka.id/diksi dan temukan mitra dunia kerja di sana,” imbaunya.

Nadiem mengajak kalangan profesional untuk berpartisipasi dalam program-program kampus vokasi ini untuk mendapatkan solusi pengembangan inovasi teknologi, produk, dan jasa yang dibutuhkan.

"Untuk pencarian mitra dan informasi program, silakan mengakses kedaireka.id/diksi,” pesan Nadiem. (esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler