jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Magang Berkualitas dan Studi Independen (MBSI) sebagai implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Inilah salah satu dari delapan program yang disiapkan Ditjen Dikti. Program MBSI ini dilatarbelakangi fenomena paradoksal yang kerap dihadapi, yakni begitu banyak jumlah para pencari kerja di Indonesia.
BACA JUGA: Detik-Detik Mbak Lesi Maryati Tewas Terjepit Bus dan Truk, Terekam CCTV, Videonya Viral
Namun, di sisi lain ada banyak lowongan kerja yang perlu diisi sumber daya manusia (SDM).
Berdasarkan data di Kementerian Ketenagakerjaan Agustus 2020 menunjukkan adanya 9,77 juta pengangguran terbuka (semua lulusan) dan masih banyak peluang kerja yang dibuka di berbagai kanal sampai 2021.
Di samping itu, perusahaan juga kerap mengalami kekecewaan karena mendapati tingkat kehadiran yang rendah pada tahap seleksi dan tidak bisa mendapatkan SDM yang sesuai dengan keinginan.
Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Nizam berpendapat para pencari kerja tanpa lelah melamar lowongan dan mengikuti acara-acara pengembangan diri agar menaikkan daya saing dan daya jual di mata employer.
BACA JUGA: Sering Meresahkan Warga, Usman Akhirnya Ditangkap Polisi, Kakinya Ditembak, Lihat Tampangnya
Para recruiter juga tanpa lelah berkeliling Indonesia, menggunakan berbagai platform, untuk dapat mengakuisisi talenta-talenta terbaik bangsa ini.
"Namun, seringkali keduanya tidak bertemu di ujung jalan. Melalui program Magang dan Studi Independen ini, diharapkan dapat menjadi solusi bagi kedua pihak agar dapat saling mencapai tujuan yang diinginkan," kata Nizam dalam rilis yang diterima JPNN.com hari ini.
Ketua Subpokja MBSI Nurhadi menjelaskan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka ini adalah sebuah upaya pemerintah menjembatani dan mengamankan ketersediaan talenta berkualitas bagi industri nasional.
Khususnya, yang membutuhkan solusi alternatif untuk mendapatkan talenta yang sesuai dengan kualifikasi dan cocok dengan budaya organisasi.
"Sehingga bisa memberikan kontribusi yang nyata dalam jangka waktu yang lama," kata Nurhadi.
BACA JUGA: Kampus Merdeka: 9 Rektor Perempuan Berkolaborasi Majukan Seni Budaya
Bagi mahasiswa sendiri, lanjut Nurhadi, program MBSI Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran di luar kampus.
Program ini merupakan program kolaboratif antara para mitra dari perusahaan, organisasi, institusi pemerintahan, atau startup dan Kemendikbudristek.
“Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa tingkat akhir atau mulai semester 5 untuk dapat menyelami, merasakan dunia kerja yang sesungguhnya sambil berkontribusi nyata menerapkan ilmu yang masih segar melalui proyek, tim, pendamping, dan proses yang berkualitas,” terangnya.
Secara umum, tujuan pelaksanaan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat yakni memberikan alternatif solusi rekrutmen yang ideal, sehingga organisasi mitra bisa meninggalkan pola rekrutmen dan seleksi tradisional yang tidak efisien.
Kemudian, meningkatkan employer branding di mata talenta muda di Indonesia. Dengan begitu, memudahkan organisasi mitra dalam proses rekrutmen dan seleksi di masa mendatang.
Berikutnya, kesempatan mendapatkan hasil inovasi talenta terbaik bangsa yang bisa dijadikan sebagai solusi efektif dalam mengatasi permasalahan yang ada. Lalu, mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Terakhir, meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional.
BACA JUGA: Janda Bule Buronan Kejati NTB Ini Akhirnya Ditangkap di Bali
Sementara itu, untuk mahasiswa, program ini memberi kepastian atas hak mereka untuk dapat belajar di luar kampus yang dapat sesuai dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan mendapatkan pengalaman kerja di berbagai sektor industri yang sedang berkembang.(dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad