jpnn.com, JAKARTA - Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-94, Museum Sumpah Pemuda menggelar pameran bertajuk “Swara Iboe: Dari Nurani untuk Bangsa”, di Jalan Kramat Raya, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Judi Wahjudin mengatakan pameran yang digelar mulai 28 Oktober hingga 27 November itu di merupakan refleksi perjuangan kaum perempuan Indonesia.
BACA JUGA: Kiat Puan Aspekraf & Rumah Sandiuno Semarakkan Peringatan Sumpah Pemuda
Perempuan dalam sejarah Indonesia memiliki peran yang amat penting.
“Kita lupa bahwa suatu organisasi ada juga anggota putrinya. Dalam ikrar Sumpah Pemuda pun begitu jelas ada kalimat ‘Kami Putra dan Putri’. Dengan demikian, menjadi kontekstual dan penting bagaimana melihat seorang pemudi, seorang ibu, seorang perempuan, memberikan kontribusi yang luar biasa," ungkap Judi Wahjudin dalam siaran pers.
BACA JUGA: Peringati Sumpah Pemuda, DPP KNPI Potong Tumpeng dan Bakti Sosial
Dia berharap apa yang disajikan dalam pameran yang mengangkat kiprah dan perjuangan perempuan dari zaman sebelum dan pascakemerdekaan itu dapat menjadi inspirasi dan suri tauladan bagi semua.
“Suara kaum perempuan tak pernah berhenti sampai di mana kita sering mengenangnya, saat peringatan Hari Ibu atau hari lahir R.A. Kartini,” ujar dia.
BACA JUGA: Peringatan Sumpah Pemuda, Kapolri Serukan Persatuan dan Kesatuan untuk Indonesia Emas
Kepala Museum Sumpah Pemuda Titik Umi Kurniawati menjelaskan pihaknya menggelar serangkaian acara Hari Sumpah Pemuda mulai dari upacara hingga belajar membatik.
“Mulai dari upacara, pameran ‘Swara Iboe: Dari Nurani untuk Bangsa’, hingga Festival Pemuda yang diisi beragam acara, antara lain pemutaran film, lintas sejarah, belajar membatik, belajar bahasa isyarat, dan lainnya,” ucap Titik Umi menambahkan.
Pameran ‘Swara Iboe: Dari Nurani untuk Bangsa’ menyuguhkan linimasi sejarah perempuan Indonesia dari zaman jauh sebelum kemerdekaan hingga kekinian.
Dalam pembukaan pameran temporer yang dihelat secara luring dan daring itu dihadiri Ketua Ami Paramita Jaya, Ketua Kowani Bidang Hukum HAM dan Agama, dan Kepala Museum Sumpah Pemuda.
Kemudian, Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Kepala Perumusan Naskah Proklamasi, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta, Ka TU Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kepala TU Museum Benteng Vredeburg, keluarga W.R. Soepratman, dan beberapa komunitas lainnya. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringati Sumpah Pemuda, KFC Coffee Damaikan Gen Z dan Boomers Lewat Cara Ini
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha