Mereka yang Mendapat Berkah karena Tidak Mudik Lebaran, Meraup Untung Berlipat-lipat

Minggu, 16 Mei 2021 – 11:24 WIB
Nasi goreng. Ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Lebaran atau Hari Raya Idulfitri memberikan berkah luar biasa bagi para pedagang makanan seperti bakso, nasi goreng, sate, hingga pecel lele.

Ketika sebagian besar warga perantauan sibuk mudik, para pedagang ini justru memilih tidak pulang kampung, melainkan meneruskan mencari nafkah di momen Lebaran.

BACA JUGA: Jalanan Makin Macet, Pedagang Makanan Masih Sepi Pembeli

Waktu libur Idulfitri yang dimanfaatkan untuk berdagang ternyata sebuah pilihan tepat.

Mereka bisa meraup untung berlipat-lilat.

BACA JUGA: Shin Tae Yong Pamer Bahasa Indonesia dan Sebut Suka Nasi Goreng

Seperti pengakuan Pak Dul.

Dia adalah pedagang nasi goreng kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat.

BACA JUGA: Anak Indigo Brebes Bicara soal Buto Ijo yang Konon jadi Pelaris Sebuah Warung Sate

Pak Dul mengaku hanya libur berjualan pada hari pertama Lebaran, Kamis (13/5).

Setelah itu, Pak Dul terus berjualan.

Mulai pukul 17.30 sampai barang dagangannya habis.

Nasi goreng Pak Dul yang terkenal enak pun jadi incaran warga yang tidak mudik.

Dagangannya laris manis.

Pria paruh baya itu sampai harus menolak pesanan karena saking banyaknya pembeli.

"Iya banyak yang saya tolak karena kasihan menunggu terlalu lama," kata Pak Dul kepada JPNN.com, Sabtu (15/5).

Dia mengaku sebelum buka sudah banyak yang antre.

Selain di lokasi, banyak juga pembeli yang memesan lewat telepon seluler.

Pak Dul mengaku ponselnya tidak berhenti berdering karena menerima pesanan.

"Sampai jam 9 malam sudah lebih 50 pesanan saya tolak. Itu satu orang pesan empat bungkus sampai lima bungkus. Saya hitung ada lebih 10 orang saya tolak," tuturnya.

Sebenarnya, Pak Dul mengaku tidak tega karena banyak yang tidak jualan. Namun, di sisi lain para pembeli yang antre makin banyak.

Kondisi sama juga tampak di pecel lele dan seafood.

Sejak buka pukul 17.00 WIB, warung tenda di kawasan Cirendeu, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, langsung ramai pembeli.

Mba Anti, pedagang pecel lele mengaku tidak mudik lebaran karena ingin cari uang buat menutupi pendapatan sebelumnya.

"Kalau Lebaran biasanya ramai karena banyak yang enggak masak mungkin ya," terangnya.

Mba Suti, pedagang bakso kawasan Cinere juga demikian.

Dia bahkan buka dagangannya sejak hari pertama Lebaran.

"Saya kalau Lebaran memang enggak mudik karena Lebaran malah banyak yang cari bakso," ucapnya.

Sementara Cak Har, pedagang sate Madura, kawasan Cirendeu juga berjualan di Idulfitri hari pertama.

Walaupun buka pukul 17.00 WIB, tetapi sejak pagi sibuk melayani pesanan konsumen.

"Alhamdulillah yang pesan sate kambing, ayam, sop kambing banyak. Mereka pesan beberapa hari sebelum Lebaran untuk menu Lebaran," tuturnya.

Lantas berapa keuntungan mereka? Walaupun tidak mengungkapkan detilnya, rata-rata pendapatannya jutaan per hari.

Sebagai gambaran nasi goreng biasa Rp14 ribu per porsi.

Begitu juga mi goreng, mi rebus, kwetiau rebus dan goreng.

Sate ayam Rp 20 ribu per porsi, sate kambing Rp 25 ribu, sop kambing Rp 25 ribu.

Untuk nasi pecel lele Rp 17 ribu, nasi pecel ayam Rp 20 ribu, nasi pecel bebek Rp 25 ribu per porsi.

Bakso urat, bakso telur masing-masing per porsi dijual Rp 19 ribu, bakso halus Rp 15 ribu, mi ayam polos Rp 10 ribu per porsi.

Mereka mengaku saat Lebaran ratusan porsi bisa terjual. Para pedagang pecel lele dan sate sengaja buka dagangan hingga tengah malam, sedangkan pedagang nasi goreng dan bakso hanya sampai pukul 22.00 WIB. (esy/jpnn)

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler