Merespons Perbedaan Data Covid-19 Pusat dan Daerah, Begini Kata Wamenkes

Selasa, 09 Maret 2021 – 20:03 WIB
Wamenkes Dante Saksono. Foto/ilustrasi: (Biro Pers Sekretariat Presiden)

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr Dante Saksono mengakui ketidaksinkronan data kasus positif Covid-19 antara pusat dan daerah masih terjadi.

Dokter Dante memberikan contoh ada daerah melaporkan kasus positif kepada pusat hari ini, tetapi itu data kejadian beberapa hari sebelumnya.

BACA JUGA: Wamenkes Soroti Kendornya Disiplin Masyarakat Menjalankan Protokol Kesehatan 3M

"Itu mengenai kendala pendataan," kata Dante dalam Rakornas BNPB secara virtual, Selasa (9/3).

Permasalahan kedua yaitu terkait kemampuan laboratorium yang terbatas untuk melakukan pemeriksaan dalam satu hari jadi.

BACA JUGA: Banyak yang Mendesak Jokowi Pecat Moeldoko dari KSP, Ada Kepentingan Apa?

"Sehingga data yang masuk pada satu kasus bisa merupakan cerminan dari beberapa hari sebelumnya," ujar Wamenkes Dante.

Akibatnya data kasus terkonfirmasi Covid-19 yang diumumkan oleh pemerintah pusat dengan daerah sering terjadi perbedaan.

BACA JUGA: Amien Rais Bertemu Jokowi di Istana, Masalah Serius Ini yang Dibahas

"Kita anggap data yang dirilis tadi sebagai data nasional, tetap kita kompilasi dengan data daerah. Kalau ada perbedaan masih dalam batas toleransi," jelasnya.

Sebelumnya Dante menyebutkan bahwa per 7 Maret 2021, rata-rata kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 6.433 per hari dengan rata-rata meninggal 157 orang.

Rata-rata jumlah testing per hari sebanyak 31.850, sedangkan positivity rate 21,98 persen.(mcr12/jpnn)


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler