Merger Bank BUMN Syariah Tanpa Holding

Jumat, 06 Maret 2015 – 15:26 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini masih mengkaji kemungkinan penggabungan (merger) empat bank syariah milik anak usaha perbankan pelat merah.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, merger tersebut bakal dilakukan tanpa adanya perusahaan induk (holding company).  "Saya belum bisa memastikan bagaimana strukturnya, tapi kemungkinan besar sebetulnya yang terbaik di merger. Jadi, bukan bikin holding," ujar Rini di kantornya, Kamis (6/3).

BACA JUGA: Ngalah, Rini Cari Lagi Lahan untuk Rusunami

Usulan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dirasa cukup baik mengingat Indonesia belum memiliki bank syariah yang besar. Padahal penduduk di Indonesia sebagian besar beragama Islam.

Untuk itu, menurut Rini, sudah seharusnya Indonesia memiliki bank syariah yang besar. Pasalnya, bak Syariah selama ini hanya menjadi bagian kecil dari unit usaha perbankan.

BACA JUGA: Rini Pastikan Penyatuan ATM Plat Merah Terealisasi Tahun Ini

"Jadi sekarang ini sedang kami telaah untuk empat bank syariah dari Kementerian BUMN agar bisa disatukan," tambah Rini.

Namun, mantan menteri perindustrian ini masih enggan menyebut perbankan mana yang bakal menjadi leadingnya. Saat ini, ada beberapa bank yang menggarap sektor syariah. Yakni,  PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Negara Indonesia (BNI), atau PT Bank Tabungan Negara (BTN). "Belum tahu (leading), karena masih ditelaah," tegas Rini. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Rupiah Anjlok, Anak Buah Amien Rais Khawatir Tragedi 98 Terulang

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Terjun Bebas, Menteri BUMN Anggap Normal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler