jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mewanti-wanti pemerintah segera megantisipasi anjloknya nilai tukar rupiah menembus angka Rp13.000 per USD. Sebab, kalau rupiah jatuh lebih dalam, anak buah Amien Rais ini khawatir gejolak sosial seperti tahun 1998 terulang kembali.
"Pada saat 1998 juga Rp 13.000, jangan sampai lebih dari Rp 15.000, wah bahaya itu. Kita ini kadang-kadang menganggap biasa, nanti lama-lama menjadi shok pasar, market shoknya jangan sampai terjadi rush (kepanikan besar-besaran) ini yang bahaya," kata Taufik di gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/2).
BACA JUGA: Rupiah Terjun Bebas, Menteri BUMN Anggap Normal
Di sisi lain, pemerintah perlu mewaspadai gini ratio atau kesenjangan kemiskinan yang sudah di angka 4,1. Karena gini rasio memasuki angka kerawanan bila mencapai 4,4 yang mendorong munculnya krisis dan konflik sosial.
"Gini ratio itu di atas 4 sudah harus bahaya. Di Timur Tengah gini ratio 4,4 sudah langsung terjadi krisis konflik sosial itu loh. Di Indonesia ini sekitar 4,1 hampir mendekati. Ini yang harus diwaspadai," tegasnya.
BACA JUGA: Ketua DPR Yakin Jokowi Bisa Atasi Anjloknya Rupiah
Karenanya politikus PAN ini meminta BI bisa mencegah fluktuasi rupiah yang berpotensi menimbulkan krisis ekonomi baru. Kondisi ini menurutnya juga harus diantisipasi seluruh kementerian yang bergerak di bidang ekonomi.
Kemudian, Taufik juga mengingatkan pemerintah memperhatikan jatuh tempo hutang-hutang luar negeri dan swasta dengan tidak melakukan penambahan. "Jangan sampai ini ditambah lagi kondisi saat jatuh temponya hutang luar negeri dari pihak swasta, karena ini juga pasti memberatkan nilai rupiah lagi," pungkasnya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Soekarwo Jamin Harga Beras Stabil Bulan Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rini Berupaya Cairkan Gaji Karyawan Merpati
Redaktur : Tim Redaksi