Meriah Banget, Ribuan Warga Rebutan Gunungan Salak

Selasa, 03 November 2015 – 12:00 WIB
Gunungan salak. Foto: Radar Kedu

jpnn.com - MUNGKID – Upacara Merti Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang tahun ini berjalan sangat meriah. Tidak hanya menggelar tasyakuran, warga juga mengarak gunungan salak.

Gunungan salak itu bukan tanpa arti. Pasalnya, Srumbung memang selama ini sudah dikenal sebagai penghasil salak jenis nglumut yang sudah merambah pasar luar negeri.

BACA JUGA: Ini Jurus Pria Beristri 7 Itu Agar Bisa Hidup Rukun dalam Satu Serumah

“Ini sebagai bentuk rasa syukur kami atas limpahan rezeki berupa tanaman salak yang subur,” kata tokoh masyarakat Kaliurang Suharno yang menjadi pemimpin prosesi kirab wilujengan.

Tradisi yang dipusatkan di Dusun Kaliurang Lor ini diikuti ribuan orang. Warga mengawali prosesi dengan mengambil air panguripan dari Sendang Aren. Pengambilan air panguripan dilakukan sesepuh desa dengan nuansa budaya Jawa. Malam harinya, air didoakan dengan mujahadah yang diikuti warga dan perangkat desa.

BACA JUGA: Top, Pria Ini Umurnya Baru 38, Tapi Sudah Punya 7 Istri Cantik di Rumahnya

Pada pagi harinya, air panguripan disiramkan ke tanaman salak Nglumut, sayuran dan pohon beringin. Setelah itu, warga Kaliurang menggelar prosesi kirab Tumpeng Wilujengan. Kirab dimulai dari halaman kadus Kaliurang Lor menuju makam sesepuh desa Eyang Kencana atau Kiai Talmisani.

Mereka berjalan kaki sekitar 1,5 km mengelilingi perkampungan warga dan kebun salak. Barisan paling depan adalah kembang desa, kemudian disusul pasukan bergodo, petani dengan membawa hasil bumi, barisan tumpeng, gunungan salak, anak sekolah, santri, rebana, masyarakat dan kelompok relawan Pasag Merapi.

BACA JUGA: Suka Duka Donjuan, Pengacara Spesialis Perceraian, Paling Sering Ambil Itunya Calon Janda

Sesampainya di lokasi makam digelar prosesi ritual. Setelah itu, gunungan salak dan buah-buahan menjadi rebutan warga. Ribuan warga saling berebut salak karena percaya akan mendatangkan kebaikan.

Suharno mengatakan acara dilanjutkan dengan pengajian dan pentas seni wayang orang dengan lakon Sri Sadono. Lewat merti bumi ini, warga Merapi berharap agar bisa segera diberikan hujan. (vie/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun, Leher Supir Istri Wako Mengalami Luka Sayatan Parah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler