Merinding! Cerita Sopir Ambulans Pembawa Jenazah

Jumat, 26 Februari 2016 – 19:53 WIB

jpnn.com -

 

BACA JUGA: Ssstt....Ini 4 Tempat Nongkrong Favorit Kaum LGBT di Surabaya

HAMKA (42), warga lingkungan Tete Batu, Kelurahan Bontoa, Mandai, Sulawesi Selatan ini melakoni hidup sebagai sopir ambulans. Tak jarang, Hamka sering membawa jenazah. Rasa takut, suasana mistis sudah menjadi hal yang tidak aneh buatnya.

Dia menceritakan, saat jenazah akan dibawa ke pemakaman, itu masih banyak orang yang mengantar, terkadang di atas penuh keluarga yang berduka.

BACA JUGA: Duh, Selama 13 Hari Terjadi 149 kali Gempa di Daerah ini

Tetapi, kata pria humoris ini, kalau sudah pulang dari pemakaman, Hamka mengaku hanya sendiri saja di atas mobil ambulans. Di saat sendiri itulah, ada rasa ketakutan yang timbul. "Berdiri bulu kuduk. Ada suara aneh terdengar, suara tangisan. Entah dari mana suara itu,” jelas pria berkacamata ini.

Pria dengan tinggi 154 sentimeter ini, menjelaskan, memilih memutar alat pemutar musik (tape) mobil, agar menghilangkan rasa takut saat membawa ambulans. “Mendengarkan musik menjadi hiburan tentunya,” kata Hamka, seperti dikutip dari Fajar Online Sulsel, Jumat (26/2).

BACA JUGA: Xenia Terjun ke Jurang 50 Meter, Sopirnya Selamat

Hamka mengatakan, berbagai jenazah sudah diangkutnya, ada yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas maupun karena sakit. “Tetapi yang paling mengerikan, saya pernah mengantar jenazah korban kecelakaan lalu lintas di Toll,” beber pria berambut plontos ini.

Sopir ambulans, ujarnya, rerata mengalami hal mistis. Namun, itu sudah menjadi hal yang biasa. “Hal mistis sering saya alami. Namun karena sudah keseringan, ya jadi sudah biasa,” kata pengemudi ambulans milik Bupati Maros, HM Hatta Rahman ini. (edy arsyad/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolong, SD ini jadi Langganan Luapan Bengawan Solo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler