jpnn.com - BANYAK orang enggan berhenti merokok meskipun sudah mengetahui apa saja efek buruk yang bisa diakibatkan oleh kebiasaan yang satu ini. Namun jika setelah menjalani operasi anda masih tidak bisa menahan keinginan untuk merokok, anda harus waspada.
Sekelompok peneliti dari University of Rochester, AS, menemukan bahwa merokok pasca operasi akan meningkatkan risiko komplikasi dari operasi itu sendiri.
BACA JUGA: Awasi Jajan Anak ala Indy Barends
Pada studi tersebut, perokok, 30 persen lebih akan mengalami kesulitan dalam proses pemulihan operasi, terutama pada operasi kanker usus besar dan penyakit inflamasi usus.
"Nikotin menyebabkan pembuluh darah mengerut, selain itu karbon monoksida juga akan mengurangi jumlah oksigen yang disalurkan ke jaringan. Keduanya akan membuat aliran darah yang beroksigen tak mengalir ke jaringan penyembuhan, sehingga meningkatkan risiko sepsis atau infeksi," kata penulis studi, Dr. Fergal Fleming, MD, seperti dilansir laman Men's Healthy, Rabu (30/10).
BACA JUGA: Menduniakan Kolintang menuju Unesco
Kebiasaan buruk ini sebenarnya juga meningkatkan risiko komplikasi pada operasi lain, lebih dari yang tampak di dalam penelitian.
"Sekitar 6 hingga 8 minggu bebas asap rokok sudah cukup untuk mengurangi komplikasi yang berhubungan dengan paru-paru hingga 3 kali lipat," pungkas Dr. Fleming.
BACA JUGA: Thigh Gap, Obsesi Merampingkan Paha di Kalangan Remaja
Meskipun begitu, semakin lama anda tak merokok maka semakin rendah juga risiko anda untuk terkena efek samping jangka panjang dari merokok, seperti penyakit jantung dan kerusakan pemanen pada paru. Kedua penyakit ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius pasca operasi, seperti pneumonia atau serangan jantung. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Bertemu Kekasih, Suara Cenderung Berubah
Redaktur : Tim Redaksi