Merosot Lagi, Rupiah Tembus Rp 16.088 Per USD

Selasa, 16 April 2024 – 11:43 WIB
Rupiah kembali melemah. Ilustrasi). Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD pada Selasa dibuka merosot seusai liburan Lebaran 2024.

Pelemahan rupiah juga dipicu oleh konflik Iran dan Israel, serta sentimen penundaan pemotongan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).

BACA JUGA: Bamsoet Minta Pemerintah Antisipasi Melemahnya Nilai Tukar Rupiah

Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah turun 240 poin atau 1,51 persen menjadi Rp 16.088 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 5 April 2024 sebesar Rp 15.848 per USD.

"Sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS dan tensi konflik geopolitik yang meninggi telah mendorong penguatan dolar AS belakangan ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa (16/4).

BACA JUGA: Geger Rupiah Makin Loyo, Bambang Brodjonegoro Bilang Begini

Ariston menuturkan rupiah berpotensi melemah terhadap USD di hari kerja pertama pascalibur Lebaran. Indeks USD saat ini sudah bergerak di atas kisaran 106. 

Selama libur Lebaran di kisaran 105 dan sebelum Lebaran di kisaran 104.

Konflik di Timur Tengah terutama serangan balasan Iran yang langsung ke Israel meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut dan mengundang kekhawatiran pasar akan munculnya perang baru.

Ariston mengatakan perang akan menyebabkan gangguan suplai, meningkatkan inflasi, memicu pelambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dan memicu penguatan USD dan harga emas sebagai aset aman.

Selama libur Lebaran, rilis data inflasi konsumen AS bulan Maret lebih ditunggu, untuk membaca peluang bank sentral AS atau The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan AS. Sementara itu, ekspektasi pasar menurun terhadap pemotongan suku bunga AS dalam waktu dekat.

Pagi ini, juga akan dirilis data produk domestik bruto (PDB) Tiongkok kuartal pertama dengan perkiraan 4,8 persen. 

Bila rilis di bawah angka tersebut, itu akan menambah tekanan untuk aset berisiko termasuk rupiah karena perekonomian Tiongkok yang melambat bisa mempengaruhi perekonomian global.

"Rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah Rp 16.000 terhadap USD hari ini," pungkas Ariston.(antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
rupiah   USD   kurs rupiah   Lebaran   The Fed  

Terpopuler