jpnn.com, PONTIANAK - Agus Minarni merupakan salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan dekat Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).
Guru SMA Negeri 1 Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat itu pulang dari Jawa Timur setelah mengunjungi mertuanya yang meninggal pada Desember 2020.
BACA JUGA: Tragedi Sriwijaya Air SJ182, Yaman Zai Kehilangan Istri dan 3 Anak
Kerabat Agus Minarni, Harry Ilyas yang dihubungi pada Sabtu malam dari Pontianak mengatakan bahwa saudarinya itu berangkat bersama suaminya, Ustaz Muhammad Nur Kholifatul Amin, yang juga pengasuh di Pesantren Darussalam, Sengkubang, Kabupaten Mempawah.
"Kalau tidak salah dekat libur Natal kemarin berangkat," kata dia.
BACA JUGA: Rahmania, Dinda, Fazila di Sriwijaya SJ182, TNI AU Berduka
Kebetulan, ujar Harry, pada Minggu (10/1) besok adalah jadwal arisan keluarga besar di Sengkubang, Kabupaten Mempawah.
"Besok kami dari arisan keluarga besar Sengkubang, akan kumpul di Pesantren Darussalam. Orang tua Kak Agus Sumarni, pendiri pesantren tersebut," ujar Harry.
BACA JUGA: Rizki Wahyudi Bersama Anak, Istri, Ibu Kandung, Keponakan, di Sriwijaya Air SJ182
Ustaz Muhammad Nur Kholifatul Amin dan Agus Minarni mempunyai dua anak, salah satunya tengah memondok di Pesantren Gontor, Ponorogo.
Sriwijaya air SJ182, pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo