jpnn.com, JAKARTA - Politikus asal Papua Mervin Komber menilai sistem pemilu dengan proporsional tertutup akan menguntungkan Orang Asli Papua.
Sebab, Majelis Rakyat Papua dapat mendesak partai politik agar memasang OAP pada nomor urut pertama di setiap partai politik dan pada semua tingkatan baik di DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten.
BACA JUGA: Denny Indrayana Dilaporkan ke Bareskrim Buntut Kebocoran Putusan MK Soal Sistem Pemilu
“Kita harus melihat keuntungan sistem pemilu tertutup bagi OAP karena dalam sistem pemilu terbuka, keterwakilan OAP sangat sedikit. Sistem proporsional tertutup akan menguntungkan Orang Asli Papua,” ujar Mervin Komber pada Minggu (4/6).
Mantan Sekjen PP PMKRI 2006-2009 ini mengatakan seandainya Mahkamah Konstitusi (MK) menetapkan sistem Pemilu tertutup maka dirinya meminta Dewan dan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) di setiap kabupaten dan kota serta provinsi di tanah Papua segera berkoordinasi dengan Majelis Rakyat Papua dan KPUD setempat guna mendukung pencalonan orang asli Papua pada nomor urut satu.
BACA JUGA: Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Dinilai Bakal Mengebiri Aspirasi Masyarakat
Mervin juga menyatakan sistem manapun yang akan digunakan pada Pemilu 2024 mendatang adalah sistem yang sama baiknya.
Namun, jika diletakkan pada kepentingan OAP maka sistem tertutup akan menguntungkan Orang Asli Papua untuk menempati posisi di lembaga legislatif.
BACA JUGA: Soal Isu MK Bakal Putuskan Sistem Pemilu Tertutup, Wakil Ketua MPR: Semoga Tidak Benar
Mervin menyoroti sejumlah DPRD kabupaten di Papua sangat minim keterwakilan OAP. Hal itu merupakan produk dari sistem pemilu terbuka dan setiap pemilu keterwakilan OAP makin berkurang.
“Oleh karena itu, mari kita lihat sistem pemilu tertutup karena akan menguntungkan orang asli Papua. Tinggal Majelis Rakyat Papua segera keluarkan aturan bagi keterwakilan OAP,” ujar Komber yang juga mantan anggota DPD RI ini.
Untuk diketahui, publik masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi apakah mengabulkan gugatan untuk menggunakan sistem Pemilu tertutup atau tetap mempertahankan sistem Pemilu terbuka seperti sudah berlaku saat ini.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Friederich Batari