Mesin Pengolah Sagu PYCH Bikin Anak Muda Papua Optimistis Produksi Bisa Meningkat

Kamis, 23 Maret 2023 – 00:12 WIB
Mesih pengolah sagu yang menjadi inovasi anak muda Papua bersama PYCH. Dok PYCH.

jpnn.com, JAYAPURA - Papua Youth Creative Hub (PYCH) menghadirkan mesin pengolah sagu bagi petani tebu di lahan sagu Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

Koordinator Bidang Pertanian Sagu Vitha Faidiban menyatakan sekarang ada modernisasi cara pengolahan sagu.

BACA JUGA: Sandiaga Dukung Kemajuan Anak Muda Papua dan Pembangunan Gedung PYCH

Pihaknya sudah menggunakan mesin besar yang dapat mengolah sagu dengan hasil yang maksimal di lahan sekitar 100 hektare.

Dengan mesin itu, pihaknya bisa memproduksi 20-25 karung berisi 30 kg untuk satu pohon sagu.

BACA JUGA: Gedung PYCH Bukti Nyata Perhatian Jokowi Untuk Anak Muda Papua

"Awalnya kami masih mengolah sagu secara tradisional dan menghasilkan produksi hanya lima sampai enam karung untuk satu pohon," kata dia dalam siaran persnya, Rabu (22/3).

Vitha mengatakan pengolahannya mulai dari penebangan pohon, pemarutan, hingga pemisahan ampas dengan sagu.

BACA JUGA: Grup Musik SOB dan MAC Hibur Anak Muda Papua Jelang Peresmian PYCH

Dia menjelaskan awalnya petani sagu mengolah ini secara tradisional. Alat yang digunakan sangat sederhana seperti kapak.

"Kemudian, ada proses pangkur, tokok sampai menghasilkan bubuk sagu. Lalu, diperas lagi secara tradisional sebanyak tiga kali untuk mendapatkan pati sagu," ungkapnya.

Dengan mesin ini, pekerjaan petani sagu lebih efisien dari segi waktu dan tenaga. Jadi, tidak banyak orang yang mengerjakan. Proses pemarutan hingga pemisahan pati sagu dan ampas sangat mudah dilakukan.

"Alat ini sungguh efisien karena proses ini tak memerlukan waktu terlalu lama. Awalnya proses secara tradisional itu memerlukan waktu sekitar 1 mingguan.
Namun, dengan mesin ini, hanya diperlukan waktu 4 jam," jelasnya.

Sementara itu, hasil produksi sagu tersebut akan didistribusikan dan dijual ke UMKM lokal Papua yang tergabung dalam Papua Youth Creative Hub (PYCH) Store.

"Produk dari UMKM itu berasal dari sagu yang diproduksi oleh kami. Nah, produk jadi ini juga ada di PYCH. Bisa didapat di marketplace," ungkap Vitha.

Dengan hadirnya PYCH, petani sagu sangat terbantu untuk menaruh hasil produksi di sana, lalu bisa dijual dan distribusikan ke offtaker yang juga binaan Papua Muda Inspiratif.

"Harapan ke depan kami akan terus berjalan dan anak muda Papua bisa terus membantu dan membina teman-teman di sini untuk bisa menaikkan produktivitas untuk dikenal lebih luas lagi," ucapnya.

Vitha mengatakan anak muda Papua yang terbagung dalam PYCH bersama petani sagu mengungkapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah membantu dan mendukung kemajuan pertanian di Papua, khususnya sagu.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jokowi yang telah mendukung kami anak muda Papua untuk terus produktif dan mengembangkan inovasi," ucapnya.

Untuk diketahu, Vitha dan pemuda Papua yang ikut mengelola lahan sagu ini merupakan bagian dari Papua Youth Creative Hub yang dibina oleh Badan Intelijen Negara (BIN). (cuy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... PYCH Store Bawa Produk UMKM Papua Tembus Pasar Nasional


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler