Meski Tak Akui Taliban, Indonesia Tetap Kirim 10 Juta Vaksin Polio ke Afghanistan

Rabu, 20 September 2023 – 17:53 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok di New York, Amerika Serikat pada Rabu (21/9/2022). (ANTARA/HO-Kemenlu RI)

jpnn.com, NEW YORK CITY - Pemerintah Indonesia akan mengirimkan 10 juta dosis vaksin polio ke Afghanistan sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk membantu negara tersebut menghadapi endemi polio, kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Retno bersama Menteri Luar Negeri Irlandia Micheál Martin dan Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly menjadi pembicara di High-level Side Event: Global Solidarity with Afghan Women and Girls serta Women's Forum on Afghanistan, yang digelar di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS, Selasa (19/9).

BACA JUGA: Hak Perempuan Masih Terpinggirkan, Taliban Jangan Berharap Dapat Pengakuan

Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan komitmen Indonesia untuk membantu rakyat Afghanistan khususnya perempuan yang kehilangan hak-haknya sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada 2021.

Dia mengatakan bahwa solidaritas global terhadap perempuan Afghanistan harus diwujudkan melalui aksi konkret.

BACA JUGA: Berdalih Melindungi Moral, Taliban Bakar Puluhan Alat Musik

Adapun bantuan vaksin polio menjadi sangat penting karena situasi endemi polio disebut akan memberikan beban tambahan bagi perempuan-perempuan di Afghanistan.

Pemerintah Indonesia sebelumnya telah mengirim bantuan kemanusiaan berupa kebutuhan pangan dan nutrisi untuk rakyat Afghanistan pada Januari lalu.

BACA JUGA: Ekonomi Afghanistan Hancur-Hancuran, Taliban Ogah Disalahkan

“Karena mereka menghadapi endemi polio maka diperlukan tambahan vaksin polio dan kami sudah sepakat, sudah memutuskan untuk mengirim 10 juta dosis vaksin polio dan ini kami lakukan bekerja sama dengan UNICEF dan vaksin ini diproduksi oleh Biofarma,” kata Retno dalam sesi arahan pers yang disiarkan di YouTube MoFA Indonesia.

Retno menyebut pembatasan yang diterapkan Taliban termasuk melarang perempuan bekerja di LSM dan organisasi non-profit (NGO) seperti PBB membuat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Afghanistan, yang biasanya melibatkan perempuan, menjadi lebih sulit.

Selain bantuan kesehatan, Retno juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk berkontribusi memajukan hak rakyat Afghanistan dalam memperoleh pendidikan.

Indonesia, lanjut Retno, telah memberikan beasiswa dan pelatihan kepada para perempuan Afghanistan yang tidak memiliki akses terhadap pendidikan akibat pembatasan Taliban.

Kontribusi lainnya adalah menjalin komunikasi dan berbagi pengetahuan antar ulama. Indonesia terus berupaya berbagi praktik-praktik baik (best practices) kepada ulama-ulama Afghanistan tentang pendidikan inklusif bagi perempuan. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler