jpnn.com, BEIJING - China mengakui bahwa besaran anggaran pertahanannya masih lebih rendah dibanding dengan Amerika Serikat.
Hal itu Juru Bicara Militer China Kolonel Senior Wu Qian di Beijing, Kamis (10/3).
BACA JUGA: Militer China Kembali Berulah, Australia Merasa Diintimidasi
“Meskipun setiap tahun ada kenaikan, anggaran militer China relatif rendah dibandingkan dengan AS,” ujar pejabat militer berpangkat bintang satu itu.
Namun, juru bicara delegasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada Sidang Parlemen Dua Sesi tersebut mengatakan anggaran itu akan digunakan semaksimal mungkin untuk pelatihan dan peningkatan kemampuan personel keamanan serta modernisasi peralatan militer.
BACA JUGA: Dunia Makin Panas, Anggaran Pertahanan China Bakal Naik Jadi Sebegini
Dalam pembukaan sidang parlemen pada Sabtu (5/3), Perdana Menteri Li Keqiang mengusulkan kenaikan anggaran pertahanan negaranya sebesar 7,1 persen menjadi 1,45 triliun yuan (Rp 3,28 kuadriliun).
Anggaran militer China pada 2021 naik 6,8 persen dan pada tahun fiskal 2020 meningkat sebesar 6,6 persen. China terus menaikkan anggaran militernya satu digit sejak 2016, sesuai rencana pembangunan sektor pertahanan hingga 2035, seperti yang dicanangkan oleh Presiden Xi Jinping.
BACA JUGA: Kenapa Militer Rusia yang Perkasa Gagal Kuasai Langit Ukraina? Ini Kata Para Analis
Jika pada Februari lalu Presiden AS Joe Biden merencanakan anggaran militernya pada 2022 sebesar USD 770 miliar (Rp 11 kuadriliun), maka anggaran militer China kurang dari 30 persen anggaran AS. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy