jpnn.com - JAKARTA - Aksi mogok para sopir Metromini menjadi berkah bagi para tukang ojek. Secara sepihak, para tukang ojek menaikkan tarif hingga tiga kali lipat.
Nuraini, salah seorang pengguna jasa ojek terpaksa harus mengeluarkan uang Rp 50 ribu hanya untuk jurusan Simprug-Blok M. Padahal biasanya dia hanya mengeluarkan uang Rp 15 ribu.
BACA JUGA: Sopir Metromini Mogok, Ratusan Penumpang Terlantar
"Mau bagaimana lagi, wong situasi begini. Mau naik taksi macet, jadi lebih cepat ojek," ungkap perempuan berjilbab ini, Kamis (29/8).
Pegawai salah satu instansi di kawasan Blok M itu biasanya menggunakan Metromini sebagai alat transportasinya. Namun karena hari ini seluruh Metromini mogok dan tidak masuk terminal, Nuraini memilih ojek.
BACA JUGA: Garap Proyek Monorel Mulai 16 Oktober
"Saya sudah sejam nunggu gak ada Metromini yang lewat. Untung ada ojek meski bayarannya mahal sekali," ucapnya.
Tukang ojek mengaku menaikkan tarif karena moment seperti saat ini tidak datang dua kali. "Kalau mogoknya selesai, tarifnya normal lagi kok," kata Nano, tukang ojek asal Brebes.
BACA JUGA: Udara di Bogor Capai 33 Derajat
Menurutnya, tarif normal ojek Simprug-Blok M hanya Rp 15 ribu. Namun, bagi pelanggan tetapnya, Nano tidak menaikkan tarif.
"Kalau sama langganan saya tidak minta tambahan. Yang bukan langganan saya minta lebih dari Rp 40 ribu," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2.618 Hektare Sawah Kering
Redaktur : Tim Redaksi