"Rencananya, besok ke Tepi Barat," ujarnya melalui akun Twitter pribadi.
Meutya menyatakan sangat terharu bisa melihat semangat perempuan-perempuan Palestina. Dia juga diterima langsung oleh PM Ismail Haniya dan berdiskusi tentang pengakuan Palestina sebagai negara di PBB.
Namun, karena perjalanan dari Kairo, Mesir, ke Gaza yang memakan waktu sembilan jam dan ditambah dua jam menunggu pintu perbatasan Rafah dibuka, Meutya sempat terkena flu di Gaza. "Masih agak demam, doakan ya," katanya.
Politikus yang pernah diculik saat meliput di Iraq itu menganggap perjalanannya dalam misi resmi DPR sebagai jihad. "Hidup itu menunggu. Menunggu malam. Menunggu pagi. Menunggu harapan. Termasuk menunggu mati," kata Meutya. (rdl/c7/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenderal Djoko Bersiap Ditahan
Redaktur : Tim Redaksi