jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar (FPG) Meutya Hafid mengecam pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.
Meutya meminta seluruh pihak terkait, baik BIN, Polri maupun TNI memperkuat deteksi dini ancaman terorisme di seluruh daerah.
BACA JUGA: Wiranto Ditusuk, Ketum GMKI Keluarkan Pernyataan Sikap
"Saya meminta perbaikan kerja deteksi dini baik oleh BIN, kepolisian dan TNI dalam melakukan upaya upaya deteksi dini ancaman keamanan nasional," kata Meutya dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (10/10).
Meutya mengatakan, lemahnya deteksi dini dan lengahnya aparat keamanan dimanfaatkan oleh jaringan kelompok terorisme untuk menjalankan aksinya, termasuk melakukan penusukan terhadap Wiranto.
BACA JUGA: Menhan Ryamizard Ryacudu: Saya Kesal Sebetulnya
"BIN, kepolisian, TNI sebagai pihak yang memiliki tugas melakukan deteksi dini terhadap ancaman keamanan negara, sudah seharusnya mengantisipasi berbagai ancaman yang dapat terjadi saat kunjungan Menko Polhukam di Pandeglang, Banten, termasuk kerawanan/potensi penyerangan oleh jaringan terorisme," ujar dia.
Meutya mendesak kepolisian mengungkap pelaku penusukan terhadap Wiranto. Jika tidak maka dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas keamanan nasional dan menurunnya confidence level masyarakat terhadap kondisi keamanan nasional.
BACA JUGA: Jokowi: Tadi Mau Masuk Istana kok Polisi Banyak Sekali, Ada Apa?
"Sejalan dengan deteksi dini, saya juga mendorong upaya deradikalisasi untuk terus diperkuat dengan memperbaiki efektifitas dan memperluas target program deradikalisasi tidak hanya kepada mereka yang diduga terpapar terorisme tapi kepada masyarakat umum termasuk juga kelompok millenial yang kerap menjadi target brainwash teroris," ujarnya. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo