Jokowi: Tadi Mau Masuk Istana kok Polisi Banyak Sekali, Ada Apa?

Kamis, 10 Oktober 2019 – 13:04 WIB
Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/9). Foto:M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi mempertanyakan keberadaan ribuan massa yang dikabarkan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10).

Pertanyaan itu dilontarkan Jokowi kepada perwakilan Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia se-Pulau Jawa yang diterimanya di Istana Negara. "Ini yang hadir di sini itu termasuk bagian dari yang demo di depan itu?" ucap Presiden Jokowi bertanya.

BACA JUGA: 4 Kebijakan Presiden Jokowi Memanjakan Prajurit TNI, Tetapi…

Para petani perhutanan sosial pun menjawab bahwa mereka berkumpul bukan untuk demonstrasi. Sementara, Jokowi mengaku mendapat informasi dari stafnya, ada demo besar.

"Pagi-pagi, tadi mau masuk istana kok polisi banyak sekali ini, ada apa?. Bukan demo ya?,” tanya Jokowi kepada perwakilan petani.

"Bukan," jawab petani beramai-ramai. Mereka mengaku hadir dalam jumlah ribuan untuk menyampaikan terima kasih.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Diminta Hati-Hati Banyak Pegawai BUMN Sudah Terpapar Radikal

"Berarti masih belum sambung ini. Di sini dipikir demo, ternyata ucapan terima kasih. Bedanya jauh itu," lanjut suami Iriana itu.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan bahwa program perhutanan sosial yang telah dijalankan khusus di Jawa, jumlahnya lebih kurang 250.000 hektare. Namun diakuinya belum semua penerima SK bisa menerima manfaatnya. Bahkan ada yang tidak jalan sama sekali.

BACA JUGA: FMN Unas: Presiden Jokowi Belum Penuhi Tuntutan Mahasiswa

"Ini saya bicara apa adanya. Perhutanan sosial ini ada yang sudah banyak menerima manfaat tapi ada yang sudah dikasih SK. Namun di bawah belum jalan. Benar? Karena belum sambungnya antara KLHK dan Perhutani, tapi yang di bawah," sebut Jokowi.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, hingga Dirut Perhutani Denaldy M Mauna. (fat/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler