jpnn.com, TANJUNGPINANG - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Muhammad Bisri menyatakan sampai sekarang ini belum ditemukan kasus hepatitis akut di daerah tersebut.
Namun demikian, kata dia, pemerintah dan masyarakat setempat mewaspadai penularan hepatitis akut yang baru-baru ini ditemukan di Jakarta dan Singapura.
BACA JUGA: Seusai Kemenkes, Kini IDI dan IDAI Keluarkan Imbauan Waspada Hepatitis Akut Misterius
Menurut Bisri, Dinkes Kepri sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penanganan hepatitis akut seandainya ditemukan di wilayah ini.
"Ini virus yang mudah menular dan berbahaya sehingga disebut akut. Jarang menyebabkan kematian," katanya di Tanjungpinang, Kepri, Rabu (4/5).
BACA JUGA: Ini Gejala Hepatitis Akut Misterius yang Perlu Diwaspadai
Menurut dia, virus hepatitis menyerang bagian hati atau lever.
Pasien hepatitis bisa pulih sementara, kemudian kambuh lagi.
BACA JUGA: Awas! Ada Hepatitis Akut Misterius, Simak Imbauan Kemenkes
Hepatitis itu kemudian berkembang menjadi kanker.
"Sulit diobati, tetapi bisa sembuh sementara. Kemudian potensial kumat lagi," ucapnya.
Menurut dia, penularan hepatitis bisa melalui udara dan keringat.
Penularan hepatitis berhubungan dengan pola hidup sehat.
Biasanya, penyebaran hepatitis melalui makanan jajanan.
Oleh karena itu, anak-anak sekolah yang doyan beli jajanan potensial tertulari.
Untuk menghindari penularan hepatitis akut, kata dia, anak-anak harus mulai membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat.
Selain itu, anak-anak juga harus menjaga kebersihan diri.
Hepatitis juga dapat menyerang orang dewasa, terutama yang memiliki kebiasaan hidup kurang baik, seperti suka mengonsumsi minuman beralkohol tinggi, mengonsumsi makanan berlemak yang berlebihan, dan kurang istirahat.
"Olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang berkualitas dan rajin berolahraga dapat meningkatkan imun tubuh dari serangan hepatitis," tuturnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi