MEXICO CITY - Pemerintah Meksiko tak ingin mengikuti jejak sejumlah media lokal yang memilih tidak berurusan dengan kartel narkoba setelah dua wartawan tewas tertembak dalam dua tahun terakhirPresiden Felipe Calderon menyatakan tidak akan bernegosiasi dengan para penjahat dan akan tetap berperang melawan kartel narkoba.
Melalui Juru Bicara Kepresidenan Bidang Keamanan Alejandro Poire, pemerintah Meksiko menegaskan tidak akan ada negosiasi dalam bentuk apa pun setelah harian terbesar di kota Ciudad Juarez, El Diario de Juarez, mengakui bahwa kartel narkobalah yang berkuasa di wilayah tersebut.
"Tentu saja tidak tepat bagi pihak mana pun untuk membuat kesepakatan, berdamai, atau bernegosiasi dengan para penjahat," terang Alejandro Poire seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (21/9).
Pada tajuk halaman depan, Minggu (19/9), harian Diario meminta kartel di kota itu mengeluarkan aturan tentang apa yang boleh diberitakan atau tidak oleh media
BACA JUGA: Istana Presiden Somalia Diserang Bom Bunuh Diri
"Secara de facto, Andalah otoritas kota ini sekarang," tulis editorial itu
BACA JUGA: Tanpa Tangan-Kaki, Renangi Selat Inggris
Luiz Carlos Santiago, 21, tewas dan rekannya, Carlos Sanchez, luka seriusMeksiko masuk dalam daftar negara paling berbahaya bagi wartawan
BACA JUGA: Warga Korsel Mulai Sibuk Mudik Chuseok
Menurut data Komisi Perlindungan Wartawan New York, lebih dari 30 jurnalis terbunuh atau hilang sejak kekerasan terjadi pasca-Presiden Calderon memproklamasikan perang terhadap kartel narkoba pada 2006Berdasar laporan LaPolaka.com, pemerintah Amerika Serikat telah memberikan suaka politik kepada wartawan Meksiko, Jorge Luis Aguirre, yang sudah tinggal dalam pengasingan selama dua tahun di El Paso, Texas, setelah menerima ancaman pembunuhan
Menurut sejumlah media lokal, itu untuk kali pertama wartawan Meksiko mendapatkan suaka politik dari Amerika SerikatNamun, Kedutaan Besar AS di Mexico City, kepada Agence France-Presse menyatakan tidak mengonfirmasi berita tersebut karena sifatnya yang rahasia
Kekerasan yang terjadi dalam perang kartel narkoba Meksiko membuat sejumlah media lokal melakukan banyak sensor dalam pemberitaanKadang mereka menghilangkan nama kartel yang terlibat persaingan atau bahkan tidak memuat sama sekali berita terjadinya serangan terkait dengan perang antarkartel
Dua kartel besar bersaing untuk merebut kendali kota Ciudad JuarezMereka adalah kartel Sinaloa dan JuarezDua kelompok itu selalu terlibat kekerasan bersenjata demi menguasai kota berpenduduk 1,3 juta jiwa tersebut
Kota Ciudad Juarez berada di sepanjang perbatasan dengan El Paso, Texas, jalur utama penyelundupan narkoba ilegal menuju Amerika SerikatTak kurang dari 28 ribu orang diyakini menjadi korban perang geng narkoba sejak 2006(cak/c3/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tentara AS Bunuh Warga Afghanistan untuk Olahraga
Redaktur : Tim Redaksi