WASHINGTON - Bertaruh nyawa di medan perang kerap menimbulkan stres dan depresi bagi tentara yang sedang bertugas di daerah konflikUntuk mengatasinya, terkadang olahraga menjadi pilihan
BACA JUGA: Taiwan Ikut Bereaksi
Namun, olahraga yang dipilih tentara Amerika yang tengah bertugas Afghanistan ini, di luar kewajaran akal sehat
Kejadian yang berlangsung di Kota Kandahar, Afghanistan itupun akhirnya berbuntut panjang
BACA JUGA: Menlu AS Puji Peran RI
Belasan prajurit tempur dari 5th Stryker Combat Brigade, 2nd Infantry Division, kini terancam hukuman beratAksi tak berperikemanusian tersebut diungkap ke publik oleh harian Washington Post, setelah melakukan penyelidikan langsung ke Afghanistan
BACA JUGA: Kebijakan Usir Gipsi Bikin Panas Forum UE
Dari hasil wawancara dengan orang yang terlibat langsung serta didukung hasil penyelidikan militer AS, terungkap, olahraga membunuh warga sipil tak berdosa itu dimulai pada musim dingin lalu.Suatu waktu, seorang tentara melihat pria Afghanistan mendekati sebuah desa di daerah La Mohammed KalayTanpa alasan jelas, tentara tersebut kemudian memberitahu rekannya yang lain seolah-olah mereka tengah diserangLemparan granat serta tembakan langsung tertuju ke pria Afghanistan tadi hingga tewasWashington Post menemukan, serangan tak beralasan untuk kesenangan itu dimulai 15 Januari.
Terungkap pula, kesenangan menyimpang tentara Amerika lainnya adalah memotong mayat kemudian mengabadikanya dengan kamera, termasuk pula mengubur tengkorak dan tulang manusiaSaat pembunuhan pertama, salah seorang orangtua pelaku mengetahui kejadian ini, namun menurut Washington Post, peringatannya dibaikan.
Lima tentara dipastikan terlibat dalam ilahraga yang mengakibatkan 3 warga Afhanistan terbunuh, sedangkan tujuh lainnya dijerat tuduhan penggunaan narkoba dan minuman beralkohol saat bertugas serta berupaya menghalangi investigasi kasusnyaMenurut Reuters, Minggu (19/9), pihak militer menolak memberikan tanggapan, bantahan juga muncul dari prajurit yang kini tengah disidang di pengadilan.(pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menlu Anyar Jepang Lebih Tegas
Redaktur : Tim Redaksi