SURABAYA - Pergelaran Moslem Fashion Festival (MFF) memasuki tahun ketujuh. Bertempat di Royal Plaza, gelaran itu dibuka dengan parade peragaan busana desainer Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) BPD Jatim. Ada delapan perancang yang menampilkan karya-karyanya.
Mereka adalah Lita Berlianti, Dwi Adi Kusuma, Lia Afif, Yuyuk Nurmaisyah, Lilik Suhariyati, Wiwied Mayasari, Gita Orlin, dan Denny Djoewardi. MFF berlangsung hingga Minggu (23/10). Tujuh di antara delapan desainer (minus Denny Djoewardi) juga menampilkan gaun pengantin syari.
Acara yang mengusung tema Etnic tersebut dibuka dengan parade model yang memperagakan koleksi Lita Berlianti. Lita memamerkan koleksi Nusa Malole yang menggunakan kain tenun khas NTT dari daerah Ayotupas. "Keunikannya ada pada motif manusia dan hewan," ujarnya. Selain itu, Lita memasukkan cutting asimetris sehingga menghasilkan desain yang unik. Desain Nusa Malole tersebut mengombinasikan tenun Ayotupas dengan tekstil modern seperti sifon crepe, katun, serta campuran polyester dan wolfis.
Sebagai pemungkas, tujuh desainer APPMI BPD Jatim tersebut mengeluarkan desain baju pengantin bertema Ocean. Baju pengantin Lita didominasi warna biru muda dan putih. Bahan-bahan yang digunakan, antara lain, tile, duchess, hingga brokat. Pada bagian depan, Lita menggunakan payet swarovski yang disematkan di atas batik klasik. "Semua rancangan gaun pengantin ini desain terbaru," papar Lita saat ditemui setelah acara.
Sementara itu, busana muslim rancangan Yuyuk Nurmaisyah juga tak kalah menarik. Dia mengeluarkan koleksi Magellona Lipa' Tennung Sengkang. Konsep busana muslim yang modern, feminin, dan dramatik. Rancangannya berupa siluet long cardigan yang dipadukan dress tanpa lengan di bagian dalamnya. Sebagai detail, Yuyuk menggunakan bahan suede dan lace pada bagian tertentu seperti dada dan pinggang.
Untuk rancangan busana pengantin, Yuyuk mengeluarkan tiga koleksi dengan tema Softly Ocean. "Ciri khas rancangan saya adalah syari dengan kerudung besar yang menutup bagian dada," tuturnya. Meski demikian, gaun muslim tetap bergaya modern dengan penggunaan bahan candyyang tampak mengilap. Busana juga didominasi dengan payet dan kristal-kristal pada bagian rok yang memiliki potongan longgar. Warna putih, silver, dan hijau mendominasi rancangannya. Keseluruhan busana pengantin yang diperagakan model dilengkapi dengan mahkota kristal.
Hal itu tentu saja membawa warna baru dalam pergelaran MFF tahun ketujuh tersebut. Sebab, fashion busana muslim semakin berkembang. Terlebih busana pengantin. ''Event ini bisa mengedukasi masyarakat bahwa busana pengantin muslim yang syari juga bisa dibawakan dengan modern dan cantik," ujar Vicky Ratih, promotion manager Royal Plaza. (esa/c7/jan/JPNN/pda)
BACA JUGA: Sasya Tranggono Hadirkan Karya Masterpiece
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagian I: Empat Iven Pariwisata Riau Siap Mendunia
Redaktur : Tim Redaksi