jpnn.com - SAINT-ANDRE - Tim dari Prancis yang terlibat dalam investigasi serpihan sayap pesawat itu mengatakan, temuan di La Reunion itu akan dianalisa pekan depan. Spekulasi penyebab raibnya pesawat, sejauh ini, masih fokus pada kesalahan teknis atau kerusakan mesin dan kelalaian pilot. Namun, ada juga spekulasi yang berbau teror. Di antaranya adalah pembajakan pesawat oleh kelompok teroris.
Rabu lalu (29/7), sebenarnya, petugas tidak hanya menemukan serpihan yang diduga kuat sebagai bagian dari sayap pesawat. Sebuah koper dalam kondisi rusak, sebuah botol deterjen dengan label Jakarta, Indonesia, dan sebuah botol air mineral bertuliskan Tiongkok juga ditemukan. Tapi, Australia belum bisa memastikan bahwa koper dan dua botol tersebut merupakan bagian dari pesawat.
BACA JUGA: Pencarian MH370: Makin Yakin, Penjelasan Rinci Akan Muncul Dalam Waktu 24 Jam
"Bisa jadi ini hanya sampah saja," kata Philippe Sidam, anggota tim pencari. Ditemukannya botol deterjen dengan tulisan Indonesia, menurut dia, membuktikan bahwa arus air laut bisa saja mengumpulkan benda apapun dari seluruh belahan bumi. Termasuk, serpihan pesawat yang kali pertama ditemukan oleh Johnny Begue dab Teddy Riviere tersebut.
Mereka tidak sengaja menemukan serpihan pesawat itu ketika sedang mencari batu di pantai. "Begitu melihat benda itu, saya langsung yakin bahwa itu adalah bagian dari pesawat. Tapi, saya tidak sadar betapa pentingnya temuan itu," ujar Begue. Bersama beberapa rekan, dia lantas membawa serpihan itu ke pantai dan menyerahkannya kepada petugas.
BACA JUGA: Tabrak Kangguru, Pesawat Ini Rusak Parah, Penerbangan Ditunda
Kendati belum tentu seluruh temuan itu berasal dari MH370, pemerintah Negeri Kanguru tetap melanjutkan pencarian di sekitar lokasi penemuan. Mereka yakin, serpihan pesawat yang lain akan ditemukan tidak jauh dari La Reunion. Selain wilayah darat, mereka juga melakukan pencarian di laut. Sebab, kemungkinan serpihan yang lain akan muncul atau terdampar di pantai juga sangat kecil.
"Sepertinya, serpihan pesawat dalam ukuran yang lebih besar masih tetap berada di dasar laut. Serpihan-serpihan dalam ukuran besar tidak akan terapung di lautan," ujar Dolan komisioner Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB). Oleh karena itu, tim pencari masih harus bekerja keras untuk mencari puing yang lain. Investigasi pun masih akan berliku. Sebab, mengungkap misteri celakanya MH370 berdasar temuan satu puing saja akan sangat sulit.
BACA JUGA: Bunuh Singa Kesayangan Afrika, Dokter Gigi Ini Dapat Ancaman Pembunuhan
Martin Dolan menyatakan bahwa penjelasan lebih rinci tentang bagian sayap pesawat itu akan muncul dalam waktu 24 jam. "Kita semakin yakin bahwa serpihan ini milik MH370," ujarnya. Hari ini, serpihan sayap pesawat itu akan mendarat di Paris, Prancis. Selanjutnya, tim Malaysia akan membawanya ke pabrik Boeing di Toulouse. (AP/AFP/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meksiko Gelontorkan Rp118,3 Miliar Bersihkan Tumpukan Rumput Laut
Redaktur : Tim Redaksi