jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis menanggapi soal kabar mundurnya Ketua Umum MUI KH Muhammad Miftachul Akhyar.
Kiai Cholil mengatakan langkah yang diambil Kiai Miftach merupakan bentuk komitmennya saat Muktamar NU ke-34 yang digelar Desember 2021 kemarin.
"Ya, beliau taat pada komitmennya saat Muktamar NU atas usulan anggota AHWA. Ya, bagus sebagai teladan kami menjaga komitmen," kata Kiai Cholil, Kamis (10/3)
Namun, Cholil menyatakan MUI memiliki mekanisme untuk menerima dan menolak pengunduran Kiai Miftach.
Hal ini mengingat keputusan Munas X tahun 2020 MUI yang menetapkan Kiai Miftach sebagai Ketum MUI sampai tahun 2025.
"Namun, MUI punya mekanisme untuk menerima atau menolaknya karena dibutuhkan dan amanahnya sampai Munas berikutnya," lanjutnya.
Diketahui, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Miftachul Akhyar mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia atau MUI.
Pengunduran diri merupakan tindak lanjut atas permintaan ahlul halli wal aqdi atau AHWA yang memintanya tidak rangkap jabatan.(mcr8/jpnn)
BACA JUGA: Kiai Cholil Nafis: Kita Tak Suka Penceramah yang Membangkang Negara
Redaktur : Friederich
Reporter : Kenny Kurnia Putra