jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti semakin miris melihat nasib anak buah kapal (ABK) asal Indonesia. Susi khawatir nasib para ABK Indonesia tak berbeda jauh dengan yang dialami oleh ABK asal Myanmar di Benjina, Maluku.
Menurutnya, apa yang dialami oleh ABK di negara lain tentu juga dialami oleh ABK Indonesia. Memikirkan hal tersebut, bos maskapai Susi Air ini sampai merasa tak enak ketika menyantap makanan.
BACA JUGA: Menteri Desa Dorong Batik Tulis Ciwaringin Makin Mendunia
Katanya, bagaimana bisa makan enak, sementara nasib ABK Indonesia tidak jelas di luar negeri dan kesulitan untuk makan.
"Bagaimana yang jatuh di kapal itu didahulukan ikannya dulu dibanding orangnya (ABK). Baru pas orangnya mau diangkat sudah keburu mati karena kelamaan dan lebih mentingin ikan dulu. Mikirin itu, gimana kita bisa makan dan minum enak," ungkap Susi di kediaman dinasnya, Kompleks Widya Candra, Jakarta, Senin (27/4) petang.
BACA JUGA: Ssttt.. Ternyata Sempat Ada Ancaman Teror Sebelum KAA Berlangsung
Terlebih, kondisi perairan di luar negeri lebih dingin dibanding Indonesia. Susi khawatir tidak semua ABK asal Indonesia bisa berenang dan bisa tahan dengan dinginnya perairan di luar negeri. Ia menilai, ABK asing yang berada di perairan Indonesia lebih beruntung nasibnya dibanding ABK tanah air.
"ABK asing yang ditempatkan di Indonesia lebih baik keadaannya, karena perairan di sini hangat. Kalau laut di luar negeri itu kondisinya jauh lebih dingin dibanding Indonesia," jelasnya.
BACA JUGA: Menteri Yuddy Heran Jokowi Disebut Setuju DPR Punya Gedung Baru
"Kalau kita lihat orang (ABK-red) Myanmar di Benjina pulang dengan satu baju dan satu kantong kresek, siapa yang menjamin ABK kita (Indonesia-red) tidak diperlakukan seperti itu. (Kasus-red) di Benjina ini membuat saya tidak tenang," imbuh Susi. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Daftar Nama WNI di Nepal dan Status Terkini Pasca-Gempa
Redaktur : Tim Redaksi