GRESIK - Persegres Gresik boleh menglaim sebagai tim terbaik di antara keempat tim yang berlaga di Kompetisi Indonesia Super League. Tim berjuluk Laskar Joko Samudro sudah mengalahkan ketiga pesaing Persela, Arema, dan Deltras.
Kemenangan atas Deltras diraih dalam derby yang berlangsung di Stadion Petrokimia Gresik kemarin (14/2). Persegres sukses mengalahkan sang tamu 2-1 (1-0).
Hasil tersebut sekaligus mengangkat posisi Persegres dari papan bawah ke papan atas. Dua gol kemenangan klub yang berjuluk Laskar Joko Samudro itu masing-masing disumbangkan sentuhan Marwan Sayedeh di menit ke-28 dan tendangan pemain super sub David Faristian menit ke-65. Sedangkan satu-satunya gol balasan Deltras dilesakkan M Fakhrudin di menit ke-55. "Hasil ini sudah maksimal. Apalagi melawan Deltras yang lebih matang persiapannya dari kami," kata pelatih Persegres Freddy Muli.
Kemenangan yang ketiga tersebut tidak mudah diraih Persegres. Gencarnya perlawanan Deltras plus tingginya tensi pertandingan yang dibumbui gengsi antar sesama klub asal Jatim itu membuat pertandingan berjalan ketat dan keras. Gesekan antarpemain terjadi sejak laga digulirkan.
Tercatat lima kartu kuning diberikan wasit Djumadi Effendi asal Malang. Empat untuk Deltras, satu untuk tuan rumah Persegres. Bahkan, hanya dalam waktu 60 menit sudah ada dua pemain yang ditarik keluar karena cedera. Wismoyo Widhistio dari Persegres ditarik di menit ke-59 dan Purwaka Yudhi dari Deltras di menit ke-42.
Meski menang, lemahnya koordinasi pemain belakang masih menjadi masalah krusial bagi Persegres. Bermaksud memperagakan jebakan offside, pertahanan yang dikomando Ade Suhendra malah kecolongan. Fakhrudin yang lepas dari jebakan offside dengan mudah menceploskan gol ke gawang Persegres. "Itu yang harus segera diatasi. Konsentrasi di pertahanan akan lebih kami tingkatkan," sebut mantan pelatih Persebaya Surabaya itu.
Di sisi lain, kekecewaan jelas terasa di kubu Deltras. Bukan lantaran kalah dari klub yang notebene masih "hijau" di ISL, melainkan terjadinya gol Marwan Sayedeh yang berbau offside. Tendangan keras Wismoyo yang menyusur tanah sebenarnya 99 persen sudah pasti masuk di sisi kiri gawang.
Namun, bola dipantulkan Marwan yang sudah berada dalam posisi offside. "Padahal tadi kan semuanya sudah melihat hakim garis mengangkat bendera tanda offside, kenapa wasit malah mengesahkannya. Saya benar-benar tidak habis pikir dengan aturan pertandingan ini," keluh pelatih Deltras Jorg Peter Steinebrunner.
Pelatih berkebangsaan Jerman itu menyebut, pertandingan sore kemarin itu sebenarnya sudah berlangsung cukup bagus dan berimbang. Apalagi dengan permainan apik dari kedua tim yang sama-sama punya pemain berkualitas. Dia hanya menyayangkan keputusan wasit yang sudah merugikan klubnya itu.
"Kalau untuk gol Persegres yang kedua, saya akui itu memang murni kesalahan pemain belakang kami. Anak-anak tidak melihat posisi pemain nomor punggung 7 (David Faristian, Red) yang tidak terkawal," beber Steinebrunner.
Apa pun alasan kubu Deltras tersebut, yang pasti kekalahan ketujuh itu semakin membuat posisinya di papan klasemen terancam. Dengan hanya mengemas sebelas poin, klub berjuluk The Lobster itu hanya mengandalkan besarnya gol agregat. Mijo Dadic dkk hanya terpaut satu hingga tiga poin dengan lima klub yang ada di bawahnya. (ren/ruk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stoper Timor Leste Melamar di PSM
Redaktur : Tim Redaksi