BACA JUGA: Michelle Obama Main Sepakbola
Dan, tepuk tangan pun riuh mengiringi kedatangan iring-iringan tank dan truk militer yang membawa kebutuhan pokok.Pantas saja penduduk kota seluas 222 kilometer persegi itu mengelu-elukan kedatangan ratusan tentara tersebut
BACA JUGA: Puluhan Kapal Terjebak di Baltik
Mereka juga menyebar di beberapa tempat strategis seperti supermarket dan bank untuk menjaganya dari serbuan penjarah"(Aksi) tentara itu mengagumkan
BACA JUGA: Ban Ki-moon Gandeng Hollywood
Semua orang bertepuk tangan untuk mereka," tutur Osvaldo Fuentes, 69 korban gempa yang juga pensiunan guru, setelah menerima bantuan air dari truk militer kepada AFP.Kedatangan tentara memang amat dinantikan di beberapa kota yang hancur akibat gempa yang terjadi pada Sabtu (27/2) lalu ituPemerintah dianggap lamban menangani bencanaSeorang wali kota di selatan Conception Jacqueline Van Rysselberghe pun meminta agar militer datang ke wilayahnya dengan segera.
"Kami membutuhkan tentara sekarang atau akan berlaku hukum rimba di sini," ujar Van Rysselberghe yang disiarkan radio nasional Cile seperti dikutip AFP.
YaLindu hebat yang diikuti tsunami seolah menghapus jejak kelam militer"Era Pinochet telah berakhirItu masa lalu," kata OsvaldoDi tengah bencana, para serdadu menjelma menjadi hero.
Tentara pun sadar bahwa keberadaan mereka dinantikan orang banyakJenderal Bosco Pesse, pemimpin operasi darurat di wilayah bencana, mengatakan bahwa penduduk setempat bahagia melihat tentara memberikan bantuan.
Hal senada diungkapkan Mayor Felix Bastios"Mereka tahu pasukan (tentara) bertindak efisien dan berpengalaman dalam menghadapi masalah seperti yang dihadapi di sini (bencana)," tutur pimpinan kedua militer di markas militer di Conception yang berisi 348 tentara itu.
Sukses militer merebut hati warga di medan bencana itu bisa dibilang tak biasaSelama ini image mereka begitu burukLuka lama itu merupakan warisan kekuasaan dictator Jenderal Augusto yang 17 tahun memerintah Cile setelah mengkudeta pemerintahan pada 1973.
Hingga Pinochet meninggal pada 2006 saat masih dalam status tahanan rumah, kesan menakutkan tersebut masih adaNamun semua itu runtuh seketika saat militer datang membantu para korban bencana.
"Militer telah dikenal luas terbiasa melakukan pekerjaan ituSikap ini (memberi sambutan) tak biasa di tengah-tengah pertempuran politik," kata Carlos Huneeus, ilmuan politik di Santiago seperti dilansir Wall Street Journal(war/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia dan Cile Sudah Biasa Saling Bantu
Redaktur : Tim Redaksi