Militer Indonesia Berduka, Syarief Hasan MPR: Ini Duka Kita Semua

Senin, 26 April 2021 – 14:34 WIB
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan. Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendorong pemerintah mengajak masyarakat melakukan pengibaran bendera Merah Putih setengah tiang minimal sehari sebagai bentuk penghormatan kepada jasa dan bakti para prajurit yang gugur dalam tugas negara.

Hal itu menghormati 53 prajurit terbaik TNI AL yang menjadi awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan utara Pulau Bali, serta Kepala Badan Intelijen Daerah Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya yang ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua Minggu (25/4).

BACA JUGA: MUI: Prajurit di KRI Nanggala 402 Teridentifikasi Salat Berjemaah, Mereka Syuhada

Menurut dia, hilangnya KRI Nanggala hingga akhirnya ditetapkan tenggelam dan awak kapal dinyatakan gugur telah menyita perhatian nasional karena mereka dalam tugas negara.

“Kita harus memberikan penghormatan antara lain berupa pengibaran Merah Putih setengah tiang yang terakhir kepada prajurit-prajurit yang gugur berjuang untuk Merah Putih dan NKRI,” ungkap Syarief dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/4).

BACA JUGA: Panglima TNI: Dengan Kesedihan Mendalam, Saya Nyatakan 53 Personel KRI Nanggala 402 Telah Gugur

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban atas gugurnya para awak kapal selam KRI Nanggala 402.

Syarief berharap para personel TNI AL tersebut dapat segera ditemukan dievakuasi oleh Tim Search and Rescue (SAR), dan keluarga mereka diberikan ketabahan serta kesabaran.

BACA JUGA: Laksamana TNI Yudo Margono: KRI Nanggala 402 Terbelah Menjadi 3 Bagian

“Saya selaku pribadi dan pimpinan MPR RI menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas kejadian yang membawa duka ini,” ujar mantan menteri koperasi dan usaha kecil menengah itu.

Berdasar rilis resmi Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) disebutkan bahwa KRI Nanggala 402 hilang kontak saat melakukan latihan penembakan senjata strategis di perairan Selat Bali.

Kapal selam ini hilang hingga dinyatakan tenggelam bersama 53 personel yang merupakan prajurit-prajurit TNI AL yang sedang latihan menembakkan torpedo.

Syarief mendukung langkah TNI melakukan investigasi agar dapat mengetahui penyebab tenggelamnya kapal selam tersebut. “Hasil investigasi tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dan pembelajaran agar tidak kembali terjadi hal yang serupa,” sambungnya.

Syarief menyebut bahwa para prajurit yang menjadi korban merupakan pahlawan-pahlawan bangsa. Sebab, mereka menjadi korban saat menjalani tugas untuk memperkuat pertahanan negara.

“Sebanyak 53 prajurit TNI AL yang berada di dalam kapal selam tersebut adalah para pahlawan dan abdi bangsa. Semoga, para prajurit mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Begitu juga dengan gugurnya Kabinda Papua yang ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, saat perwira tinggi TNI AD mempertahankan wilayah NKRI, Minggu (25/4).

“Saya selaku pribadi dan pimpinan MPR RI juga turut menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya Kabinda Papua. Semoga keluarga Kabinda Papua yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran atas kejadian ini dan kita mengharapkan masalah KKB ini ditumpas secepatnya,” jelasnya.

Syarief mengungkap gugurnya 53 prajurit TNI AL yang menjadi awak KRI Nanggala 402, dan Kabinda Papua menjadi duka seluruh rakyat Indonesia. Sebab, dalam sehari publik mendapat dua kabar duka terkait gugurnya para prajurit terbaik bangsa.

“Kami berharap, semuanya dapat menjadi bahan evaluasi begitu juga masalah KKB di Papua yang seharusnya pemerintah lebih tegas bertindak sehingga kejadian-kejadian serupa tidak terjadi di masa depan. Demi NKRI,” kata dia. (*/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler