Militer Syria Gencar Razia, Ribuan Warga Mengungsi

Jumat, 08 Juli 2011 – 22:24 WIB
NICOSIA - Operasi dan razia yang dilancarkan tentara Syria di Kota Hama membuat penduduk setempat cemas alias waswasSedikitnya seribu warga memilih mengungsi kemarin (7/7) karena menghindari represi aparat keamanan yang ingin membubarkan demonstrasi masal anti Presiden Bashar al-Assad.

Lembaga Pemantau HAM Syria menyatakan bahwa hanya dalam hitungan jam, ribuan orang meninggalkan Hama

BACA JUGA: Bersenjata Golok, Sandera 30 Murid TK Malaysia

Dalam dua hari terakhir, pasukan pemerintah telah menewaskan 23 orang
Itu terjadi setelah tentara yang pro-Assad menembaki para demonstran.

Para pengungsi tersebut bergerak menuju Salamiyah, kota terdekat yang terletak sekitar 30 kilometer dari Hama, atau sekitar 210 kilometer utara Damaskus, ibu kota Syria.

Pemerintah Syria berupaya menumpas para demonstran di Hama

BACA JUGA: Tentara Kanada Akhiri Misi di Afghanistan

Kota tersebut merupakan pusat kekuatan oposisi terhadap pemerintahan pusat
Tentara telah menempatkan puluhan tank di semua pintu masuk utama menuju kota tersebut, kecuali di utara.

Ammar Qurabi, kepala Organisasi Nasional Hak Asasi Manusia, menyatakan bahwa situasi keamanan di Hama terus memburuk

BACA JUGA: Tiongkok Bantah Rumor Mantan Presiden Tutup Usia

Tentara menggelar operasi pencarian, membunuh, dan menangkap demonstran maupun anggota keluarganya.

Hama telah menjadi kota simbol perlawanan oposisi di Syria sejak 1982Saat itu perlawanan rakyat pecah ketika Presiden Hafez al-Assad, ayah Bashar al-Assad, melarang organisasi Ikhwanul MusliminSekitar 20 ribu orang tewas terbunuh dalam operasi penumpasan oleh militer ketika itu.

Harian Al-Watan, media yang selama ini dekat dengan rezim Assad, justru menulis bahwa situasi di Hama mulai kondusifBarikade yang dibangun para demonstran untuk memblokir jalan-jalan sudah dibersihkan.

Koran tersebut juga melaporkan, otoritas setempat telah meminta para demonstran menghindari konfrontasi dan tak lagi menginap di jalan agar warga bisa kembali bekerjaPihak berwenang juga meminta agar penduduk setempat menghindari menyebut Hama sebagai "benteng terakhir".

Menurut Al-Watan, para demonstran menuntut mantan gubernur diangkat lagi, pembebasan rekan-rekan mereka, dan tak ada lagi intervensi militer, serta jaminan kebebasan berdemonstrasi.

Pada Jumat lalu (1/7), demonstrasi besar-besaran telah terjadi di Hama dengan melibatkan 500 ribu massaAparat keamanan setempat tidak berupaya menghentikan ketika ituAkibatnya, gubernur Hama dipecat keesokan harinya oleh presiden.

"Presiden Syria telah menandatangani keputusan hari ini yang membebaskan Dr Ahmad Khaled Abdel Aziz dari jabatannya sebagai gubernur Hama," kata pembawa acara di televisi pemerintah saat membacakan siaran berita pada Sabtu lalu (2/7).

Sebelumnya, Assad juga telah memecat gubernur Daraa di selatan Syria pada Maret lalu setelah tidak berhasil meredam protes anti pemerintah selama beberapa hari.

Para aktivis HAM Syria kemarin juga mengungkapkan bahwa demonstrasi terjadi di sejumlah kota hingga larut malam pada Rabu lalu (6/7)Itu sebagai respons atas aksi serupa yang berlangsung pada siang harinya.

Beberapa demonstrasi besar di antaranya terjadi di Kota Idleb, Harasta, dan DaraaSementara itu, sekitar 100 orang lainnya dilaporkan menghelat demonstrasi di Kota Saqba, pinggiran Damaskus.

Sejumlah warga menyatakan bahwa mereka siap mati untuk mempertahankan Kota Hama dari kekuatan militerSehari sebelumnya, warga tidur di jalan dan mendirikan karung-karung pasir serta menggunakan ban bekas untuk memblokir serangan tentara yang memasuki kota.

Warga menilai sikap Bashar al-Assad saat ini meniru represi yang dilakukan ayahnya pada 1982Tindakan itu awalnya diyakini tidak akan efektifMeskipun pemerintah setempat menutup pintu bagi media, video-video kekerasan militer Syria bisa dengan mudah direkam dan diunggah di internetVideo tersebut banyak mendapat kecaman negara-negara asingMereka telah mendesak rezim Assad untuk segera menghentikannya dan memulai transisi demokrasi secara damai(AFP/AP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Frustrasi, Warga Mesir Marah pada Militer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler