BACA JUGA: Tiongkok Bantah Rumor Mantan Presiden Tutup Usia
Bahkan, Kanada menepati janji untuk mengakhiri keberadaan militernya di negara itu.Kemarin (7/7), pemerintahan Perdana Menteri (PM) Stephen Harper resmi mengakhiri misi tempur pasukannya di Afghanistan
"Selama sembilan tahun, militer dan rakyat sipil Kanada telah berkorban
BACA JUGA: Frustrasi, Warga Mesir Marah pada Militer
Hari ini (kemarin), kami mengakhiri misi tersebut dengan penuh kebanggaan," papar Brigjen Dean Milner, panglima pasukan tempur Kanada di AfghanistanBACA JUGA: Pesawat Kargo NATO Jatuh, Sembilan Tewas
Mereka akan menjadi pasukan asing pertama yang meninggalkan Afghanistan tahun ini.Selain menggoyang popularitas Harper di dalam negeri, misi yang diusung Kanada di bawah komando AS itu juga menggerogoti keuangan negaraKonon, sejak bergabung dalam misi tempur di Afghanistan pada awal 2002, Kanada telah menghabiskan dana USD 11 miliar (sekitar Rp 93,8 triliun)Itu belum termasuk anggaran medis bagi tentaranya serdadu yang terluka atau cacat permanen.
Kemarin, bersama militer Afghanistan dan AS, pasukan Kanada menadakan upacara pelepasanLagu kebangsaan tiga negara berkumandangBeberapa komandan lapangan Kanada lantas menyerahterimakan kendali keamanan di kawasan selatan Kandahar kepada pasukan ASSetelah itu, bendera kebangsaan Kanada diturunkan dari tiang.
Secara de facto, tentara Kanada tak akan meninggalkan Afghanistan secara penuhUntuk sementara waktu, sekitar 950 serdadu tetap akan tinggal di Kota Kabul dalam misi pelatihan terhadap pasukan keamanan AfghanistanSelain itu, sampai berakhirnya misi AS di Afghanistan pada 2014, Kanada akan memberikan bantuan USD 700 juta (sekitar Rp 5,9 triliun) per tahun(AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pebisnis Tuntut Yingluck Jaga Stabilitas
Redaktur : Tim Redaksi