Militer Terbukti Sebabkan Kebakaran di Australia

Kamis, 24 Oktober 2013 – 09:19 WIB

jpnn.com - SYDNEY - Penyebab kebakaran besar yang merepotkan warga dan otoritas Australia dalam sepekan terakhir terkuak. Penyelidik menyatakan, sebuah latihan militer di barat Sydney memantik api yang kemudian meluluhlantakkan lebih dari 200 rumah tersebut.

Lebih dari seratus titik api telah menewaskan satu orang dan merusak ratusan rumah di Negara Bagian New South Wales sejak Kamis (17/10) pekan lalu. Penyelidik menemukan, kebakaran besar dekat Kota Lithgow, barat Sydney, sejak 16 Oktober di dekat lokasi latihan milik Departemen Pertahanan (Dephan) disebabkan latihan perang yang menggunakan senjata dan amunisi asli.

BACA JUGA: Napi Masih Hidup setelah Digantung

Dephan menolak berkomentar atas temuan tim investigasi tersebut. Namun, mereka membenarkan bahwa latihan perang yang menggunakan bahan peledak asli dilakukan pada 16 Oktober. Dephan juga menyelidiki keterkaitan latihan perang tersebut dengan kebakaran lahan.

Temuan itu menuai kecaman dari Mark Greenhill, wali kota di wilayah Blue Mountains yang menjadi daerah terparah dampak kebakaran. "Saya sudah memprediksi datangnya hari seperti itu, kering, panas, dan berangin. Militer Australia seharusnya tahu saat itu mudah sekali api terpantik," ujarnya.

BACA JUGA: Lukisan Ratusan Tahun Diganti Kartun, Pejabat China Dipecat

Sementara itu, ancaman cuaca yang akan memperburuk kebakaran di New South Wales sedikit mereda kemarin. Angin besar yang dikhawatirkan bakal membuat api berembus cepat ke wilayah permukiman warga sudah tidak menjadi ancaman lagi. Namun, ratusan penduduk di Blue Mountains telanjur dievakuasi.

Pemerintah lokal mengatakan, warga bisa kembali ke rumah kemarin malam. Cuaca dingin mulai melanda wilayah New South Wales dan peringatan bahwa api akan meluas hingga mengancam permukiman telah dicabut. Tidak ada laporan kehilangan properti atau korban luka sepanjang hari kemarin.

BACA JUGA: Kecanduan Steroid, Perempuan Ini Berubah jadi Cowok Berpenis

"Sementara upaya pemadaman kebakaran masih terus dilanjutkan, risiko yang mengancam masyarakat lebih luas sudah sangat berkurang," terang Shane Fitzsimmons dari Rural Fire Service.

Namun, dia juga mengingatkan, tantangan selanjutnya akan sangat bergantung pada kondisi cuaca beberapa hari ke depan. Total, ada 73 titik api di seluruh wilayah New South Wales, 29 di antaranya belum bisa dipadamkan.

Sejumlah sekolah di Blue Mountains diperkirakan tutup sepanjang Kamis (24/10). Jalan tol utama juga masih ditutup. Peringatan darurat di sejumlah lokasi dekat Kota Newcastle, utara Sydney, masih diberlakukan. Sementara status peringatan serupa di Springwood, wilayah barat, telah diturunkan menjadi awas.

Sebelumnya, Perdana Menteri Tony Abbott menyerang balik komentar Kepala Badan PBB Urusan Iklim Christina Figueres yang mengaitkan kebakaran semak di Australia dengan pemanasan global. Figueres juga mengkritisi keputusan Abbott mencabut pajak emisi karbon yang telah diberlakukan pemerintah sebelumnya.

"Orang-orang yang dipertanyakan (kapasitasnya) berbicara meminjam mulutnya," kecam Abbott. "Perubahan iklim memang nyata, seperti yang sering saya katakan. Juga, kita harus mengambil langkah tegas untuk mengatasinya. Namun, ini adalah kebakaran yang sama sekali tidak terkait dengan perubahan iklim," tandasnya. (AP/BBC/cak/c11/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nauru, Pemerintahan Republik Terkecil di Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler