Militer Thailand Tutup Sekolah dan Kompetisi Bola

Sabtu, 24 Mei 2014 – 07:40 WIB
SINGLE FIGHTER : Seorang pria berbaring di aspal sambil membawa poster protes dikepung puluhan aparat keamanan Thailand di Bangkok Jumat. (Reuters/ Damir Sagolj)

jpnn.com - JAKARTA – Pertikaian politik yang tak kunjung selesai di Thailand mulai berimbas pada kehidupan sehari-hari warganya. Tampilnya militer sebagai pengendali kekuasaan memunculkan beberapa aturan otoriter. Misalnya, kampus dan sekolah diliburkan serta seluruh kompetisi olahraga dihentikan.

Pihak militer mengedarkan edaran ke kampus dan sekolah di seluruh negeri agar kegiatan belajar-mengajar diliburkan mulai Jumat (23/5) hingga Senin (26/5). Perintah yang mengatasnamakan komite perdamaian itu mengkhawatirkan kalangan pelajar terlibat aktivitas demonstrasi di jalan yang bisa menimbulkan kekacauan.

BACA JUGA: Bus Terjun ke Sungai, 7 Wisatawan Tewas

Tak hanya mengintervensi otoritas pendidikan, junta militer Thailand juga memerintah pengelola Liga Primer Thailand (TPL) menghentikan kompetisi sepak bola yang sedang berlangsung. Akibatnya, seluruh pertandingan pada akhir pekan ini ditunda hingga batas waktu yang tak jelas.

Melalui situs resmi, pengelola TPL menyatakan, penundaan itu tidak hanya berlaku di TPL, tapi juga Divisi I Liga Thailand. ”Berdasar keputusan Dewan Perdamaian Nasional dan Ketertiban Pertahanan Nasional yang ingin mengembalikan perdamaian bagi warga Thailand, TPL melihat situasi ini tidak memungkinkan dan tak aman bagi atlet, pelatih, tim, serta para suporter,” bunyi pernyataan TPL.

BACA JUGA: Lempar Bayinya dari Loteng hingga Tewas, Pria Ini Dibui 5 Tahun

Perkembangan terbaru tadi malam, pemimpin kudeta militer Jenderal Prayuth Chan-ocha menyatakan bakal bertindak sebagai perdana menteri (PM) Thailand. Masa kekuasaan PM sang jenderal tidak dibatasi waktu. Hanya disebutkan sampai rezim kudeta baru mendapatkan seseorang yang dianggap layak menjadi PM.

Dikutip dari Bangkok Post, pernyataan yang disampaikan pukul 19.00 waktu setempat itu menyebutkan bahwa Prayuth yang juga menjabat panglima militer akan bertindak sebagai PM untuk tujuan administratif. ”Kudeta militer bertujuan menghentikan bertambahnya korban jiwa dan mencegah memburuknya konflik di Thailand,” tegasnya. (ap/bbc/mia/c9/kim)

BACA JUGA: Bom Bunuh Diri di Urumqi, Teror Paling Mematikan di Xinjiang

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Departemen Keamanan AS Tangkap 71 Predator Anak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler