Milla Beberkan Perbedaan Filosofi Indonesia dan Spanyol

Sabtu, 01 April 2017 – 18:10 WIB
Luis Milla. Foto: dok/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Pelatih timnas Luis Milla Aspas meminta PSSI membangun dan meneguhkan filosofi sepak bola Indonesia.

"Saya ingin federasi melakukan kontinuitas untuk mengajarkan filosofi sepak bola Indonesia," kata Milla, Jumat (31/3) malam.

BACA JUGA: Luis Milla: Striker Lokal Harus Sering Bermain

Karakter dan filosofi tersebut bisa dimantapkan dengan melihat talenta dan kemampuan pemain Indonesia.

Milla menilai, titik kuat Indonesia di kecepatan, terutama sektor sayap.

BACA JUGA: Pelatih Timnas Bingung Tentukan Kiper Utama

"Dua bulan saya di Indonesia pemain, saya tahu banyak talenta natural yang bagus kreatif, akseleratif, pemain tengah sangat cepat, kita bisa jago di tengah, sayap," katanya.

Dia menambahkan, filosofi permainan Indonesia bisa dimatangkan, ditingkatkan, dan difokuskan menguatkan di sisi yang unggul tersebut.

BACA JUGA: Luis Milla Kagum dengan Sepak Bola Indonesia

"Kemauan federasi, semangat, motivasi, saat ini cukup besar membangun filosofi itu. Kontinuitas itu harus dilakukan," tutur Milla.

Milla mencontohkan, di Spanyol, filosofi sepak bola sudah diajarkan dari level klub.

Karena itu, dia tidak kesulitan menyatukan pemain bertalenta ketika menukangi timnas Spanyol U-19.

Namun, karena filosofi klub yang terkuat di Barcelona FC, tujuh pemain asal klub Katalan itu akhirnya masuk tim.

"Saya belajar tentang value filosofi bermain, di Barcelona sudah ada sejak 30 tahun lalu. Itu diajarkan berulang-ulang," tandasnya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Luis Milla Soal Sepak Bola di Spanyol


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler