jpnn.com, BALIKPAPAN - Torehan Milomir Seslija yang ditunjuk sebagai suksesor Timo Scheunemann ternyata belum membawa hasil yang memuaskan bagi Persiba Balikpapan.
Dari tiga laga yang sudah dilakoni, pria berpaspor Bosnia Herzegovina ini, Beruang Madu—julukan Persiba belum mampu mengukir victory.
BACA JUGA: Persiba Ingin ke Parikesit, PT LIB Tak Beri Rekomendasi
Ya, dari tiga laga terakhir, Persiba selalu kalah. Tumbang 0-2 di tangan Sriwijaya FC (9/5), 1-2 dari Persegres Gresik United (12/5), dan teranyar tumbang 0-2 di tangan Persipura Jayapura (22/5).
Torehan Milo—sapaan karib Milomir Seslija, kalah mentereng dari asisten pelatih Haryadi. Ketika ditunjuk sebagai karteker Timo, Haryadi mampu mempersembahkan satu-satunya poin Beruang Madu di Liga 1 2017. Yakni dengan menahan imbang 1-1 PS TNI (5/5) di Stadion Pakansari, Bogor.
BACA JUGA: Persiba Balikpapan Segera Pindah Markas dari Gajayana Malang
Milo mengatakan, mengubah karakter sebuah tim tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses yang cukup panjang untuk mengenalkan gaya bermain yang sesuai dengan skema baru.
Tidak bisa buru-buru karena bisa membuat pemain bingung dan hasilnya lebih buruk. Apalagi, dia datang dengan kondisi tim sudah jadi. Dalam artian, dia tidak melakukan seleksi pemain.
BACA JUGA: Baru Koleksi Satu Poin dari Enam Laga, Posisi Milomir Seslija Terancam
“Dalam sepak bola, seleksi pemain sangat penting. Karena di situ pelatih mencari pemain yang cocok dengan skema yang diterapkan. Di sini kondisinya beda. Jadi, butuh proses,” tutur Milo kepada Kaltim Post (Jawa Pos Group) kemarin.
Terlebih, di skuat Beruang Madu saat ini banyak dihuni pemain muda. Milo menilai, mereka masih membutuhkan banyak pengalaman bermain. Juga dukungan untuk terus meningkatkan mental bertanding. Kembalinya tim ke Balikpapan dikhawatirkan memberi pengaruh tidak baik.
“Ekspektasi yang tinggi, bisa membuat mereka tampil di luar harapan. Ini harus kami antisipasi,” tuturnya.
Mantan juru taktik Arema FC ini menilai, performa para pemainnya saat ini terus mengalami peningkatan. Dari setiap pertandingan, selalu ada kemajuan. Terlihat dari banyaknya peluang yang diciptakan. Hanya saja masih minim terjadi gol karena kualitas finishing belum maksimal.
Sementara di sisi pertahanan, para pemainnya masih sering melakukan kesalahan sendiri dan belum mampu konsentrasi di sepanjang pertandingan. Saat menghadapi Persipura, gawang Yoewanto Stya Benny dibobol dua kali dalam kurun waktu empat menit.
“Ini masih jadi masalah. Pemain harus bisa konsisten sepanjang pertandingan. Minimal seperti babak kedua lawan Persipura. Di situ permainan kami cukup bagus,” tuturnya. (ndu/is)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiba tak Banyak Waktu untuk Pulihkan Fisik dan Mental Pemain
Redaktur & Reporter : Budi