jpnn.com, JAKARTA - Pelatih PSM Makassar Milomir Seslija sempat mengkritik Manajer Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong.
Pelatih asal Korsel itu menurut Milo tak memanggil satu pun pemainnya dalam pemusatan latihan atau training camp (TC) Timnas Indonesia.
BACA JUGA: TC Timnas: Paul Munster Bingung dengan Cara Shin Tae Yong
Dari sebanyak 36 nama yang dipanggil oleh Shin Tae Yong, memang pemain PSM yang biasa dipanggil ke timnas seperti Yakob Sayuri atau Ilham Udin Armayn, kini tak masuk dalam daftar.
Dengan performa apik PSM di liga yang berhasil menahan imbang Arema FC dan Madura United dengan skor 1-1 serta menaklukkan Persebaya 3-1, Milo menilai seharusnya ada pemainnya yang dipanggil ke Timnas Indonesia.
BACA JUGA: Venue Softball dan Baseball Siap Gelar Laga PON 2021
Dia pun menyebut, ada beberapa pemain PSM yang layak untuk mendapatkan kesempatan tersebut.
"Apakah pelatih-pelatih timnas ini tak lihat pertandingan di sini, talenta yang ada sekarang? Pelatih Timnas Indonesia membawa apa yang dia mau menjadikannya seperti pemain-pemain Korea," katanya, dalam jumpa pers usai laga.
Bukan itu saja, Milo yang sudah kenyang melatih di Indonesia itu juga ikut mengomentari gaya melatih Shin Tae Yong.
Pelatih asal Korsel tersebut dinilai terlalu memaksakan di Timnas Indonesia. Harusnya, lanjut dia, Shin Tae Yong terlebih dahulu beradaptasi dengan kultur sepak bola di Indonesia.
"Seharusnya dia beradaptasi dengan semua yang ada di Indonesia ini. Dia harus lakukan approach yang berbeda. Jangan apa yang dilakukan di Korea dilakukan juga di sini," tandasnya.
Memang, dalam pemanggilan TC Timnas yang digelar pada 19 sampai 30 September mendatang itu, tak melibatkan pemain PSM. Namun, ada tiga klub yang pemain-pemainnya dipanggil sampai lima orang.
Uniknya, dua klub yang pemainnya paling banyak dipanggil, performanya di kompetisi tak bagus, yakni Arema FC dan Persebaya Surabaya.
Selain itu, klub lain yang menyumbangkan sampai lima nama di Timnas Indonesia ialah Persib Bandung. (dkk/jpnn)
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Muhammad Amjad