Mimpi yang Bisa Dibeli

Senin, 21 Mei 2012 – 09:46 WIB

MUNICH - Kebahagiaan Roman Abramovich tiada tara di Allianz Arena, kemarin dini hari. Setelah menanti selama sembilan tahun dan bergonta-ganti manajer, akhirnya Roberto Di Matteo yang hanya berstatus manajer interim membawa Chelsea juara Liga Champions.

Begitu eksekusi penalti Didier Drogba gagal ditepis kiper Bayern Munchen Manuel Neuer, gegap gempita langsung terjadi. Kapten John Terry yang hanya menonton dari tribun karena skorsing langsung memeluk erat Abramovich.

Ya, Chelsea menang adu penalti 4-3 setelah di waktu normal dan perpanjangan waktu bermain imbang 1-1. "Dia berusaha sangat keras untuk sampai ke tahap ini. Dia mengeluarkan banyak uang untuk menembus level top," kata Terry, seperti dikutip Sky Sport.

Liga Champions memang impian Abramovich yang tak mampu diwujudkan manajer-manajer sebelumnya. Jose Mourinho yang disebut sebagai manajer paling sukses memang mampu mempersembahkan enam gelar minus Liga Champions.

Makanya, setiap manajer baru direkrut, selalu saja pertanyaannya adalah apakah dibenani target menjuarai Liga Champions. Memang, semua menjawab secara klise. Nyatanya, begitu gagal di Liga Champions maka berakhir sudah.

Pada 2008 lalu, Abramovich nyaris mengangkat trofi di Luzhniki, Moskow, kalau saja Terry tidak terpeleset ketika akan mengeksekusi penalti di adu penalti melawan Manchester United. Kesedihan dari tragedi Moskow justru menjadi peletup semangat mereka.

"Kami belajar banyak dari kegagalan itu. Seluruh pemain terpukul dan saya pikir itu wajar. Sekarang kami mampu mencapai tahap seperti itu karena pernah gagal sebelumnya. Saat ini waktunya menikmati kejayaan," kata Petr Cech, kiper Chelsea.

Lalu bagaimana selanjutnya Chelsea setelah menjuarai Liga Champions musim ini. Akankah Abramovich akan segila dulu dalam membelanjakan uangnya. Ataukah dia akan berhemat untuk menyiasati regulasi finansial fair play yang mulai diberlakukan tahun depan.

Lihat saja Masssimo Moratti, owner Inter Milan. Setelah menjuarai Liga Champions pada 2010 lalu, dia langsung pelit mengeluarkan duit untuk belanja pemain. Alhasil, dominasi Inter di Italia luntur dan sekarang malah gagal finis di zona Liga Champions.

Tampaknya, Abramovich berbeda. Itu terlihat dari ambisinya menggaet Josep Guardiola sebagai manajer Chelsea. Sayang, Guardiola menolak karena ingin beristirahat selama satu musim. Padahal, Chelsea masih punya Di Matteo yang baru saja berjaya.

Selain manajer, beberapa pemain mulai masuk dalam bidikan The Blues. Mereka antara lain Eden Hazard, Luka Modric, dan Radamel Falcao. Abramovich bersedia menggelontorkan dana besar untuk bersaing musim depan.

Apalagi sekarang penggawa Chelsea sudah menua. Rata-rata sudah memasuki usia melebihi 30 tahun alias usia menjelang pensiun, seperti Frank Lampard, Didier Drogba, Florent Malouda, John Terry, dan Paulo Fereira.

Selain itu, beberapa pemain juga sudah tidak betah, seperti Salomon Kalou dan Malouda. "Kami akan melakukan beberapa pembenahan dalam tim. Saya pikir kami sudah punya tim hebat, tapi kami ingin lebih baik," ujar Ron Gourlay, direktur Chelsea, seperti dikutip Guardian. (ham)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Harus Menyerang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler