jpnn.com, JAKARTA - Para pebulu tangkis sektor tunggal Indonesia harus mulai memersiapkan diri menghadapi turnamen pada 2018 yang bisa dibilang bakal lebih menantang.
Selain BWF World Tour, masih ada turnamen beregu macam Thomas-Uber Cup.
BACA JUGA: Tunggal Putri Tambah Pelatih
Untuk menentukan slot pemain tunggal, PP PBSI bakal memantau serangkaian turnamen BWF World Tour awal tahun.
Dengan komposisi pemain tunggal pelatnas saat ini, tim pelatih terbatas pada kemampuan mereka.
Sementara, pebulu tangkis yang ada di luar pelatnas kemampuannya juga tidak lebih bagus ketimbang pemain yang ada di Cipayung.
Minarti Timur, pelatih tunggal putri Indonesia menerangkan, komposisi yang terpilih nantinya masih mengandalkan pemain yang tahun lalu jadi andalan. "Kami musti lihat hasil awal tahun gimana," terangnya.
Minarti merujuk pada daya juang pemain dalam pertandingan. "Kalau menang ya bagus, kalau kalah tentu harus dicarikan solusi," ujarnya.
Pasangan Tri Kusharjanto di Olimpiade Sydney 2000 itu melihat adanya kekurangan yang dialami pemain tunggal putri.
Misalnya, Fitriani masih terlihat kurang percaya diri dalam sejumlah turnamen terakhir. Padahal secara fisik, Fitri punya daya tahan yang lebih ketimbang pemain tunggal putri pelatnas lainnya.
Minarti menginginkan adanya perbaikan semangat bertanding para pemainnya.
"Paling nggak, mereka bisa tunjukkan main maksimal. Kalau kalah sama unggulan pun, mereka harus bisa main rame," terangnya.
Sementara itu, di tunggal putra, relatif masih punya kans untuk melakukan perlawanan. Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Ihsan Maulana Mustofa dan Firman Abdul Kholik diharapkan bisa memperbaiki performa mereka.
Hendry Saputra melihat, Jonatan-Ginting sudah memperlihatkan progres maksimal di 2017. "Selanjutnya kami mau mereka ini bisa lebih konsisten. Tentu banyak faktor yang menentukan, tetapi itu juga kembali lagi kepada mereka," bebernya. (nap)
Redaktur & Reporter : Soetomo