jpnn.com, BALI - Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Dewa Indra Putra menuturkan, pelaku usaha harus mulai beradaptasi dengan teknologi digital untuk menyambut peluang di pasar global.
Menurut Indra, perubahan selera konsumen yang cepat perlu dipahami pelaku usaha.
BACA JUGA: Penyaluran KUR untuk UMKM Tembus Rp 949 Miliar
Dengan begitu, usaha mereka bisa terus berkembang sesuai selera pasar dan dapat meningkatkan kualitas barang di tengah persaingan yang makin kompetitif.
’’Zaman saya dulu masih zamannya door-to-door. Sekarang konsumen berbeda, ingin produk yang berkualitas dan cepat,’’ kata Indra, Sabtu (15/12).
BACA JUGA: Sebut OK OCE Gagal, Djarot Puji Cara Jokowi Berdayakan UMKM
Apalagi, Bali sebagai salah satu destinasi wisata favorit mempunyai potensi pasar bagi UKM.
Saat ini Bali merupakan salah satu wilayah dengan rasio pelaku UKM tertinggi di Indonesia. Hingga 2018, ada 312 ribu pelaku UKM di Bali.
BACA JUGA: Penggiat UMKM, Ngurus SIUP Gampang Kok
Sementara itu, rasio pelaku usaha di Bali telah jauh melampaui dua persen standar internasional mengenai pelaku usaha, yakni tujuh persen.
Rasio itu melebihi rasio pelaku usaha di Indonesia yang mencapai 3,1 persen. Menurut Indra, minat anak muda untuk menjadi wirausaha cukup tinggi.
’’Jadi, minat generasi muda sekarang di Bali, cita-citanya sudah menjadi wirausaha,’’ ujar Indra.
Beberapa produk yang banyak diminati adalah produk fashion, kerajinan, dan cenderamata.
Ada juga produk kecantikan dan bahan-bahan spa yang banyak diidolakan, terutama wisatawan luar negeri. (ell/c14/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Binaan UMKM Jaksel Kantongi Sertifikat OK OCE
Redaktur & Reporter : Ragil