Minat Investasi Menguat, 1 Investor Serahkan Dokumen Kualifikasi

Kamis, 30 Mei 2024 – 02:26 WIB
Provinsi Bali akan mengembangkan dan membangun koridor transportasi massal berbasis kereta di Bali (Bali Urban Rail and Associated Facilities) setelah menerima perjanjian investasi. Foto: Source for jpnn

jpnn.com, BALI - Provinsi Bali akan mengembangkan dan membangun koridor transportasi massal berbasis kereta di Bali (Bali Urban Rail and Associated Facilities) setelah menerima perjanjian investasi.

Satu di antaranya yaitu Konsorsium PT. Bumi Indah Prima telah menyerahkan dokumen kualifikasi kepada PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) selaku pihak yang diberi kewenangan dalam pengembangan Bali Urban Rail and Associated Facilities.

BACA JUGA: Kapolda Bali Beri Peringatan ke Seluruh Anak Buah, Jangan Ada Kecurangan pada Rekrutmen Polisi

Penyampaian minat investasi Bali Urban Rail and Associated Facilities yang dirangkai dengan penyerahan dokumen kualifikasi oleh Konsorsium PT. Bumi Indah Prima kepada PT. SBDJ dilaksanakan di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Rabu (29/5) yang lalu.

Pj. Gubernur Bali S. M. Mahendra Jaya dalam pengantarnya menyebut kegiatan ini sebagai tonggak baru pembangunan infrastruktur transportasi. Dia mengatakan sebagai tonggak baru karena penyampaian minat investasi yang dirangkai dengan penyerahan dokumen kualifikasi menunjukkan kejelasan progres pembangunan dan pengembangan koridor pariwisata yang dilengkapi dengan Sistem angkutan umum massal berbasis kereta melalui model investasi business to business.

BACA JUGA: HOG Anak Elang Official Journey ke-4 Sukses Melintasi Jawa hingga Bali

Mahendra Jaya menegaskan keseriusannya dalam mewujudkan proyek infrastruktur yang telah cukup lama diwacanakan ini. Keseriusannya itu diawali dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2024 tentang penugasan kepada PT. Jamkrida Bali Mandara untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan, pembiayaan, dan penyelenggaraan sistem angkutan umum berbasis kereta.

“Pergub ini memberi amanat pada PT. Jamkrida Bali Mandara untuk membangun kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah lainnya yaitu PT. SBDJ yang merupakan anak perusahaan PT. Bali Kerthi Development Fund. Pergub ini menjadi dasar hukum yang kuat bagi SBDJ untuk mewakili kepentingan pemerintah daerah dalam pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis kereta di Daerah Bali,” ujarnya.

BACA JUGA: Netizen Soroti Masalah Turis Onar di Bali, Ketua DPD RI Minta Stakeholder Pariwisata Respons

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut Mahendra Jaya sebagai sosok yang punya nyali dalam mewujudkan kemajuan pembangunan di daerah yang dipimpinnnya. Menurutnya, ini adalah contoh pertama pelibatan swasta dalam proyek strategis.

“Ini adalah contoh pertama, pembangunan tanpa membebani uang negara. Saya harap bisa dijadikan contoh oleh daerah lain di Indonesia,” ujar Bahlil.

Bahlil berjanji akan memberi dukungan terhadap kelancaran proses pengembangan sarana transfortasi berbasis kereta di Pulau Dewata.

Lebih dari itu, pengembangan sarana transfortasi ini juga diharapkan berdampak positif bagi transformasi ekonomi Daerah Bali.

Dukungan terhadap rencana pengembangan transportasi massal berbasis kereta di Bali juga diutarakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa. Ia berharap, proyek ini dapat segera terwujud dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mencari solusi terkait persoalan di bidang pelayanan publik, khususnya transfortasi.

“Yang dilakukan Bali ini adalah pendekatan baru tanpa membebani fiskal pusat maupun daerah. Pendekatan yang dilakukan adalah membuka peluang investasi yang hasilnya bisa dinikmati masyarakat, khususnya wisatawan yang berkunjung ke Bali,” tuturnya.

Selain Bahlil, kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 60 Film dari 25 Negara Bakal Meriahkan Balinale


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
kereta bali   Bali   konsorsium   Bahlil  

Terpopuler