jpnn.com, JAKARTA - Salah satu perusahaan digital yang menjadi incaran investor asing adalah holding perusahaan Gojek dan Tokopedia, yaitu GoTo.
Beberapa waktu yang lalu Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) baru menyuntikkan dana senilai USD 400 juta atau lebih dari Rp5,6 triliun lewat penggalangan dana pra-IPO.
BACA JUGA: Makam Vanessa Angel Dikabarkan Rusak, Penjaga Makam Bilang Begini
Co Founder Jarvis Asset Management Kartika Sutandi mengatakan ketika GoTo hendak melakukan IPO, valuasi induk dari Gojek dan Tokopedia akan terus mengalami kenaikan.
Bahkan ketika sinergi antara Gojek dan Tokopedia ini bisa terbentuk dan GoFinance sudah mulai dijalankan, Kartika optimistis valuasi GoTo bisa mencapai USD 40 miliar.
BACA JUGA: Beri Kemudahan Pelaku Usaha, Pinjam Modal Bersinergi dengan GrosirOne
Terlebih, di akhir tahun lalu, PT Dompet Karya Anak Bangsa alias GoPay, yang terafiliasi dengan Gojek, telah resmi menjadi pemegang saham baru di Bank Jago dengan kepemilikan sebesar 22,16%.
Diperkirakan total dana yang dikeluarkan dalam aksi korporasi ini mencapai Rp2,77 triliun.
BACA JUGA: Promosi Produk Vape oleh Influencer Perlu Dibuat Aturan Khusus
"Investor yang masuk ke Gojek dan Tokopedia beberapa waktu yang lalu untung besar. Salah satunya adalah Telkomsel yang akhir tahun lalu masuk ke Gojek. Jika kita asumsikan Telkomsel masuk di valuasi GoTo USD 18 miliar, maka yield mereka 44%. Sehingga tepat bagi Telkomsel masuk di Gojek sebelum IPO GoTo," ungkap Kartika.
Jika investasi Telkomsel USD 450 juta atau setara dengan Rp6,5 triliun, maka dalam perhitungan Kartika, ketika GoTo IPO maka investasi yang ditanamkan di PT Karya Anak Bangsa saat ini sudah tumbuh menjadi Rp2,8 triliun.
Jumlah ini jauh lebih besar dari bisnis konektifitas yang selama ini dibangun oleh Telkom maupun Telkomsel.
"Jika dibandingkan laba Telkom 2020 Rp29,6 triliun, maka keuntungan bersih investasi Telkomsel di Gojek setara dengan 21,3% dari keuntungan Telkom. Memang investasi di perusahaan digital akan tumbuh lebih besar dari perusahaan konvensional," beber Kartika.
Jika Telkomsel mendapatkan keuntungan, maka ujung-ujungnya pemegang saham Telkom yang akan diuntungkan. Termasuk Negara yang memiliki saham Telkom.
Menurut Kartika saat ini harga saham Telkom belum merefleksikan investasinya di Gojek. Jika sudah merefleksikan investasinya di Gojek, maka harga saham Telkom bisa 30 persen dari harga yang saat ini.
"Saya optimis harga saham Telkom setelah GoTo IPO kelak akan 30 % kali dari harga sekarang. Harga saham Telkom akan terus tumbuh ketika Telkom dan Telkomsel terus investasi di perusahaan digital. Saat ini seluruh perusahaan multi nasional termasuk perusahaan telekomunikasi global berinvestasi di perusahaan digital," papar Kartika.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy