Mince Sakit, Badan Kurus, Dihajar Kekasihnya pakai Tangan Kosong, Tewas

Kamis, 21 November 2019 – 10:15 WIB
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo didampingi Kombes Pol Raden Harjuno, saat ekspose kasus pria bunuh kekasihnya, Selasa (20/11/2019). Foto: ANTARA/Muh Hasanuddin

jpnn.com, MAKASSAR - Pria insial RM (32) tega membunuh kekasihnya, Jumince (32) asal Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, NTT.

Aksi pembunuhan dilakukan di sekitar Sungai Jeneberang, Makassar. Pelaku dan korban merupakan warga asal Kupang yang sudah lima bulan mengontrak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: Sutina Terpaksa Bunuh Bayinya karena Pacar Tak Mau Bertanggung Jawab

RM bekerja sebagai buruh bangunan. Sedangkan kekasihnya itu juga ikut tinggal bersama RM di rumah kontrakan.

"Mereka ini status kekasih dan sudah lima bulan mengontrak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Keduanya berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo kepada para wartawan, Rabu (20/11).

BACA JUGA: Pasutri Ini Bukan Bunuh Diri, Tetapi Korban Pembunuhan, Jasadnya Sengaja Digantung di Jembatan

Berdasar pengakuan RM, pembunuhan dilakukan karena ia tidak punya biaya untuk mengobati kekasihnya, Jumince, yang sakit.

Kronologis kejadian, Jumince yang sudah cukup lama menderita sakit meminta kepada kekasihnya agar dibawa berobat ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang makin menurun.

Merasa tidak punya biaya perawatan di RS, RM kemudian membunuh Jumince dengan cara mencekik dan memukul kepalanya dengan kepalan tangannya.

RM kemudian membungkus tubuh korban dengan seprei dan membuangnya di Sungai Jeneberang, perbatasan Kabupaten Gowa dan Makassar.

"Kejadiannya di Gowa, tapi mayatnya ditemukan di Makassar. Pengakuan pelaku kalau korban ini menderita sakit dan tidak punya uang untuk membawanya berobat lalu mencekiknya," kata Tompo.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Polisi Raden Harjuno, menjelaskan, hasil otopsi serta pemeriksaan obat-obatan yang didapatkan dari rumah kontrakan pelaku, diketahui Jumince sedang menderita penyakit paru-paru atau tuberkulosis (TBC).

"Tubuh korban memang sangat kurus dan obat-obatan yang kami dapat memang itu untuk obat paru-paru, TBC. Untuk motif lainnya, biar penyidik yang mendalaminya," ucap Raden Arjuno. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler