JAKARTA - Minimnya dana yang dimiliki membuat Program Indonesia Emas (Prima) membuat keputusan tak popular. Mereka mempercepat penciutan atlet yang saat ini menghuni Pelatnas. Sempat dijadwalkan bakal dilakukan September, agenda penciutan akhirnya dipercepat menjadi 1 Juli mendatang.
Nantinya, semua cabor harus sudah dihuni atlet 100 persen. Kebijakan tak popular tersebut dilakukan setelah Prima mengevaluasi kas yang tersedia.
“Setelah memantau persediaan dana yang tidak memadai, maka atlet yang potensi medali saja yang menghuni Pelatnas,” terang Sekretaris Umum (Sekum) Prima Hamidi di Jakarta, Kamis (6/6).
Prima memang mengaku tak memiliki banyak dana selama masa persiapan menghadapi berbagai even sepanjang 2013. Mereka hanya mendapatkan dana kurang lebih sebesar Rp 250 miliar dari Kemenpora selaku perpanjangan tangan pemerintah.
Jumlah tersebut dianggap tak mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan. Sebab, even yang bakal diikuti Indonesia sepanjang 2013 sangat banyak. Tercatat, tujuh multieven akan dilakoni para atlet Merah Putih.
Direktur Operasional dan Kepelatihan Satlak Prima, Paulus Pasurney mengaku mendukung rencana tersebut. Meski bukan kebijakan yang popular, namun hal tersebut dianggap sebagai solusi untuk mengatasi minimnya dana.
“Namun, kami harapkan nantinya para atlet bisa melakukan try out internasional. Agenda tersebut sangat penting. Sebab, bisa menjadi bahan evaluasi sebelum tampil di SEA Games nanti,” tegas Paulus. (jos/jpnn)
Nantinya, semua cabor harus sudah dihuni atlet 100 persen. Kebijakan tak popular tersebut dilakukan setelah Prima mengevaluasi kas yang tersedia.
“Setelah memantau persediaan dana yang tidak memadai, maka atlet yang potensi medali saja yang menghuni Pelatnas,” terang Sekretaris Umum (Sekum) Prima Hamidi di Jakarta, Kamis (6/6).
Prima memang mengaku tak memiliki banyak dana selama masa persiapan menghadapi berbagai even sepanjang 2013. Mereka hanya mendapatkan dana kurang lebih sebesar Rp 250 miliar dari Kemenpora selaku perpanjangan tangan pemerintah.
Jumlah tersebut dianggap tak mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan. Sebab, even yang bakal diikuti Indonesia sepanjang 2013 sangat banyak. Tercatat, tujuh multieven akan dilakoni para atlet Merah Putih.
Direktur Operasional dan Kepelatihan Satlak Prima, Paulus Pasurney mengaku mendukung rencana tersebut. Meski bukan kebijakan yang popular, namun hal tersebut dianggap sebagai solusi untuk mengatasi minimnya dana.
“Namun, kami harapkan nantinya para atlet bisa melakukan try out internasional. Agenda tersebut sangat penting. Sebab, bisa menjadi bahan evaluasi sebelum tampil di SEA Games nanti,” tegas Paulus. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FIA Bawa Mercedes ke Pengadilan Internasional
Redaktur : Tim Redaksi